Ribuan buruh dari berbagai elemen organisasi buruh menggelar aksi unjuk rasa di Depan Istana Negara, 1 Mei 2016. Dalam peringatan Hari Buruh Internasional 2016, kaum buruh mengajukan tuntutan menolak upah murah serta pencabutan PP No. 78 Tahun 2015. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Suyudi Ario Seto mengatakan pengamanan di sejumlah titik penting di DKI Jakarta akan diperkuat seiring aksi Hari Buruh atau May Day pada 1 Mei besok. Pengamanan polisi akan mengutamakan lokasi konsentrasi massa aksi.
"Seperti Istana Kepresidenan, Patung Kuda (Monumen Nasional), Bundaran Hotel Indonesia, DPR/MPR RI, dan juga Depnaker (Gedung Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi DKI). Personel yang diturunkan ada 7.990 orang," ujar Suyudi saat ditanyai Gedung Juang, Cikini, Jakarta Pusat, Ahad, 30 April 2017.
Jumlah itu terdiri atas pasukan dari Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kepolisian Daerah Metro Jaya, dan tingkat kepolisian resor kota madya di Jakarta. "Di beberapa titik tadi difokuskan," ujar dia.
Menurut Suyudi, belum ada rencana pengalihan arus lalu lintas yang signifikan terkait dengan Hari Buruh. "Walaupun libur kita akan tetap (jalankan) penjagaan dan pengamanan dan pengaman rute di Jalan Sudirman, Gatot Subroto, dan Istana."
Pihak Polda Metro Jaya memprediksi jumlah massa May Day bisa mencapai 40 ribu orang. Jumlah ini merupakan gabungan massa dari dalam dan luar Jakarta.
"Nanti ada beberapa yang masuk ke Jakarta, ada. Yang kami dapatkan sekitar 40 ribu," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di kantornya, Sabtu kemarin.
Jumlah massa aksi yang dilakukan serentak di berbagai lokasi itu belum bisa diperkirakan pasti.