Ribuan buruh melakukan aksi demo memperingati Hari Buruh Internasional di sekitaran Bundaran Patung Kuda, Jakarta, 1 Mei 2017. Tiga tuntuan yang di ajukan para buruh dalam memperingai Hari Buruh se-Dunia yaitu itu adalah hapus outsourcing dan sistem magang, jaminan sosial pekerja, dan tolak upah murah. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Uno, berharap semua aspirasi buruh yang disampaikan dalam demonstrasi May Day atau Hari Buruh Internasional 2017, bisa terjaring dengan baik. “Yang terpenting ada diskusi tripartit, antara dunia usaha, pemerintah, dan serikat buruh,” ujarnya seusai pengajian dan peringatan 100 Tahun Aisyiyah di Kompleks Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Senin, 1 Mei 2017.
Sandi ingin situasi Jakarta juga terus kondusif bagi perbaikan ekonomi. Tuntutan buruh seperti peningkatan kesejahteraan bisa terpenuhi apabila ada komunikasi baik yang difasilitasi pemerintah.
Dunia usaha juga mengharapkan terciptanya lapangan kerja, kata Sandi, sama seperti yang warga butuhkan terutama di Jakarta. Dunia usaha bergerak, kesejahteraan buruh juga harus meningkat mulai dari yang paling dasar. “Kita bisa hadirkan Jakarta yang lebih berdaya saing.”
Ingat pada janji kampanyenya, Sandi mengatakan program DP Nol Rupiah perumahan juga akan dibuka untuk buruh. Skema ini nantinya akan membantu para buruh sesuai dengan wilayah mereka bekerja.
Sebelumnya, Sandiaga juga sempat mengutarakan pentingnya peran buruh dalam penguatan ekonomi pasca pertemuan dengan Kamar Dagang dan Industri Provinsi DKI Jakarta. Ia menjadwalkan untuk membahas upah minimum regional pada Oktober nanti bersama serikat pekerja.