Karangan Bunga Ahok Dibakar, Djarot: Salahnya Apa Bunga-bunga Itu?

Reporter

Editor

Elik Susanto

Selasa, 2 Mei 2017 14:57 WIB

Beragam karangan bunga dikirimkan ke Balai Kota bertuliskan kritik terkait pembakaran bunga, 2 Mei 2017. Kiriman ini merespons kejadian pembakaran karangan bunga oleh buruh pada perayaan Hari Buruh Internasional. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyayangkan pembakaran terhadap karangan bunga untuk Ahok-Djarot di Balai Kota pada Hari Buruh atau May Day, Senin, 1 Mei 2017. "Apa salah bunga-bunga itu kepada mereka? Apa ucapannya menyakiti hati mereka, mengandung unsur SARA, mengandung kebencian? Kan tidak," katanya di Balai Kota, Selasa, 2 Mei 2017.

Menurut Djarot, aksi pembakaran karangan bunga itu merupakan perbuatan yang tidak baik. Mantan Wali Kota Blitar ini mengaku prihatin atas kejadian tersebut. "Aksi buruh pada Hari Buruh seharusnya bisa berlangsung damai, kondusif, dan penuh perjuangan atas hak-hak buruh. Namun malah dinodai seperti itu (pembakaran karangan bunga). Benar-benar tidak baik," ujarnya.

Baca: Polisi: Jangan Terpancing Pembakaran Karangan Bunga untuk Ahok

Djarot menuturkan karangan bunga tersebut bukan hanya diberikan dengan rasa cinta. Di sisi lain, karangan bunga itu juga memiliki nilai atau harga. Karena itu, Djarot meminta karangan-karangan bunga itu tidak dicuri. Terlebih, apabila setelah dicuri, karangan bunga tersebut dijual kembali.

"Dalam kondisi ini, seharusnya kita lebih arif, santun, baik, serta saling menghargai dan menghormati. Jangan malah mengumbar kemarahan dan caci maki yang tidak baik," tuturnya.

Kiriman karangan bunga untuk Ahok-Djarot terus berdatangan dan memenuhi seluruh areal kompleks Balai Kota. Jumlahnya sudah mencapai sekitar 5.000 karangan. Seluruh karangan bunga itu tidak hanya memenuhi areal halaman dan trotoar Balai Kota, tapi juga diletakkan di sekeliling pagar kawasan wisata Monas.

Baca: Hujan, Buruh Gunakan Karangan Bunga untuk Ahok sebagai Pelindung

Namun karangan bunga yang rusak dan layu sudah dibersihkan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum DKI. Pembakaran karangan bunga untuk Ahok-Djarot oleh pengunjuk rasa berlangsung di tepi Jalan Medan Merdeka Selatan.

Belasan petugas berseragam jas hujan hijau muda membersihkan sisa-sisa karangan bunga untuk Ahok yang hangus. Mereka berasal dari Dinas Kehutanan DKI Jakarta, dulu bernama Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Petugas juga membersihkan bekas tempat pembakaran.

ANTARA | REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

3 hari lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

20 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi

23 hari lalu

Jokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi

Heru Budi mengatakan bansos tersebut bersumber dari dana operasional Presiden.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

37 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pemutusan KJMU jadi Polemik, Begini Respons Heru Budi, Anies Baswedan, dan DPRD DKI

51 hari lalu

Pemutusan KJMU jadi Polemik, Begini Respons Heru Budi, Anies Baswedan, dan DPRD DKI

Anies Baswedan sebut pemutusan KJMU di tengah jalan berikan penderitaan, sementara Heru Budi sebut bahwa pemutusan itu didasarkan perubahan mekanisme

Baca Selengkapnya

Pilgub DKI Jakarta, Apakah Deretan Nama Ini Berpeluang?

53 hari lalu

Pilgub DKI Jakarta, Apakah Deretan Nama Ini Berpeluang?

Belakangan beberapa nama mulai dibicarakan akan maju dalam Pilgub DKI Jakarta, walaupun masih jauh waktu pelaksanaannya. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

54 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

57 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Wali Kota Solo dari Masa ke Masa Ada Bapak dan Anak, Jokowi dan Gibran

1 Maret 2024

Wali Kota Solo dari Masa ke Masa Ada Bapak dan Anak, Jokowi dan Gibran

Berikut daftar nama yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo, ada nama bapak dan anak, Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Santer Dikabarkan Maju Pilgub DKI 2024, Ada Sahroni hingga Ridwan Kamil

1 Maret 2024

4 Nama yang Santer Dikabarkan Maju Pilgub DKI 2024, Ada Sahroni hingga Ridwan Kamil

Berikut sejumlah nama yang santer dikabarkan akan maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, mulai dari Ridwan Kamil hingga Sahroni.

Baca Selengkapnya