Dewan Transportasi: Angkutan Umum Harus Lebih Cepat 30 Persen  

Reporter

Senin, 22 Mei 2017 13:11 WIB

Warga rusun naik bus TransJakarta di rusun Cipinang Besar Selatan, Jakarta, 18 Januari 2016. Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta memberikan layanan bus TransJakarta gratis bagi anak-anak yang menggunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP). TEMPO/Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta Sudaryatmo mengatakan ada masalah dalam sistem pengelolaan transportasi di DKI. Ia mencontohkan, biaya subsidi Transjakarta sekitar Rp 2 triliun per tahun, tapi belanja transportasi masyarakat tetap tinggi. "Kalau di Cina untuk belanja transportasi 7 persen, di Jakarta bisa 30 persen," ujar Sudaryatmo di Aula Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman DKI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, 22 Mei 2017.

Untuk menekan belanja transportasi masyarakat di antaranya bisa dilakukan dengan memberikan apresiasi kepada pengguna angkutan umum. Langkah ini juga bisa membantu pengalihan pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum. Gubernur bisa memberikan penghargaan bagi warga yang rutin menggunakan kereta rel listrik atau bus Transjakarta.

Baca:
Bentuk Dewan Transportasi, DKI akan Kendalikan Kendaraan Pribadi
Dewan Transportasi Jakarta: Pengguna Angkutan Umum Cuma 24 Persen

Penghargaan bisa diberikan didasarkan penghitungan jarak tempuh dengan kendaraan umum untuk dijadikan poin yang ditukar dengan uang. "Penghargaan ini bisa menjadikan pengguna angkutan umum sebagai warga kelas satu di Jabodetabek," ucap Sudaryatmo.

Masyarakat diyakini akan beralih dari pengguna kendaraan pribadi menjadi pengguna angkutan umum jika waktu tempuh lebih cepat sekitar 30 persen. Selama ini, tutur dia, pengguna kendaraan pribadi sulit menerima transportasi umum karena waktu tempuh dengan kendaraan umum lebih panjang. "Mana mau beralih jika bus Transjakarta dari Semanggi ke Cawang lebih dari satu jam?"

Baca juga:
Diduga Pesta Seks Sejenis di Kelapa Gading, 141 Orang Ditangkap
Dewan Transportasi Jakarta: Pengguna Angkutan Umum Cuma 24 Persen

Menurut Sudaryatmo, pengelolaan transportasi juga harus memperhatikan masalah perubahan iklim. Penggunaan angkutan umum bisa menjadi penyumbang pengurangan emisi karbon. Konsep integrasi dengan jalur sepeda bisa coba dilakukan pemerintah. "Bus yang bisa mengangkut sepeda dan halte sepeda di dekat titik perkantoran bisa dibangun," katanya.

Perbaikan sistem koneksi kereta rel listrik (KRL) bisa mempercepat peralihan pengguna ke angkutan umum. Kelemahan KRL selama ini adalah tidak terkoneksi dengan angkutan lain. "Sehingga kembali menjadi tidak efisien bagi masyarakat."

IRSYAN HASYIM | ENDRI KURNIAWATI




Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

8 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

12 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

14 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

14 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

21 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

23 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

36 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

56 hari lalu

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

6 Januari 2024

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, lalu mencapai Dili, Timor Leste tanpa naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

28 Desember 2023

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat menggelar pengecekan kelaikan angkutan umum jelang Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya