Pos Polisi Monas Barat Diduga Dirusak Rombongan Tentara

Reporter

Jumat, 26 Mei 2017 12:48 WIB

TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah orang merusak pos polisi Subsektor Monas Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Mei 2017. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan peristiwa perusakan itu terjadi sekitar pukul 23.30. "Sedang dalam penyelidikan," ucap Argo saat dikonfirmasi, Jumat, 26 Mei 2017.

Menurut Argo, polisi telah mendapatkan saksi yang berada di lokasi kejadian pada malam sebelum perusakan. Sekitar pukul 20.00, Aiptu Yusuf Indra yang tengah berjaga mendapat cerita dari saksi Amir yang mengaku melihat seorang tentara datang marah-marah sambil membawa sangkur.

Baca: Baku Tembak di TMII, Panglima TNI: Hanya Salah Paham

“Tentara itu katanya mencari polisi yang sudah memberhentikan dia.” Tentara itu sempat cekcok mulut dengan anggota kepolisian.

Sekitar pukul 21.30, datang lagi tiga tentara yang juga marah-marah. "Sempat diredam amarahnya oleh Aiptu Indra," ujar Argo.

Rombongan tentara lebih besar datang lagi sekitar pukul 23.30. Rombongan itu terdiri atas sepuluh orang. Satu di antaranya “mengacak-acak” pos polisi. Melihat kejadian itu, Indra meminta bantuan ke Kepolisian Sektor Metro Gambir.

Baca juga:
9 Fakta Teror Bom Kampung Melayu
APBD DKI, Mendagri Meminta DPRD Segera Rapat Paripurna

Sekembali dari Polsek Metro Gambir, pos polisi Monas Barat sudah berantakan. “Kaca sudah pecah, komputer rusak.” Amir yang berada di pos pun terkena pukulan.

INGE KLARA SAFITRI




Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

19 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

35 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

41 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

7 Oktober 2018

Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

Menurut kuasa hukum Ratna Sarumpaet, Insank Nasrudin, kliennya dapat lebih mudah berobat ke rumah sakit bila menjadi tahanan kota.

Baca Selengkapnya

Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

31 Agustus 2018

Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

Kapolda memerintahkan operasi besar-besaran menangkap preman menjelang penutupan Asian Games.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Malam Ini, Polda Metro Mulai Berantas Penjambretan dan Begal

3 Juli 2018

Malam Ini, Polda Metro Mulai Berantas Penjambretan dan Begal

Kapolda Metro Jaya memerintahkan kapolres memberantas aksi penjambretan di wilayahnya selama sebulan.

Baca Selengkapnya