Kapolri Tito Sebut Teroris Kampung Melayu Jaringan Bahrun Naim  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 26 Mei 2017 21:16 WIB

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjawab pertanyaan awak media seusai meninjau TKP ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, 26 Mei 2017. Polisi telah menggeledah sejumlah rumah diduga terkait dengan pelaku pengeboman. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Jenderal Tito Karnavian memastikan bahwa pelaku teror bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur berafilisasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kelompok ini ada di bawah jaringan Bahrun Naim yang tengah berada di Raqa, sebuah kota di Suriah. "Ini kelompok lama, dari sel Bandung Raya, Jamaah Anshorut Daulah (JAD)," kata Tito saat memberi keterangan di Kampung Melayu pada Jumat, 26 Mei 2017.

Tito mengatakan bahwa pelaku pernah merencanakan sejumlah aksi teror di beberapa tempat. Namun berulang kali digagalkan polisi. Teroris JAD pernah digerebek Detasemen Khusus Antiteror 88 Mabes Polri di Waduk Jatiluhur. Saat itu polisi mengetahui, bahwa mereka merencanakan aksi teror di pos polisi Simpang lima, Senen, Jakarta Pusat.



Baca: Bom Cicendo Bandung, Begini Jejak Jaringan Bahrun Naim

Teroris jaringan Bahrun Naim ini juga pernah merencanakan aksi serangan di Taman Pandawa, Bandung. Tapi kala itu, kata Tito, bom meledak terlebih dulu. Dia menceritakan, teroris sempat melarikan diri masuk ke kantor keluarahan. Kepolisian kemudian melakukan pengepungan.

Saat ini Tito mengaku sedang mengejar sejumlah nama yang diduga sebagai jaringan teroris Kampung Melayu. Dia sempat menyebut nama Ahmad Kurniani dan nama Ahmad Muhazan. Kata dia, dua nama itu telah masuk radar pencarian Densus 88 Antiteror. "Saat ini sedang dilakukan pengejaran," ucap Tito.

Polisi menegaskan bahwa saat ini pihaknya lebih kuat dibanding para teroris. Tito mengaku telah mengantongi sejumlah identitas. Dia yakin akan menangkap teroris itu. Karena itu, ia meminta masyarakat lebih tenang dan tak panik atas aksi teror yang terjadi di Kampung Melayu beberapa hari lalu.

"Ini kelompok kecil, tak perlu khawatir karena kami akan kejar habis kelompok ini," kata Tito. Saat ini jajarannya sedang bertugas ke sejumlah wilayah dan memeriksa orang-orang yang dicurigai sebagai kelompok teroris. "Ini bukan kasus lokal, tapi sudah menjadi fenomena global akibat kelompok ISIS terus ditekan oleh Rusia dan Negara Barat."

Tito meyakini bahwa ISIS telah melakukan desentralisasi atau memecah konsentrasi dengan memerintahkan jaringannya di sejumlah negara untuk membuat aksi serangan. Hal ini dibuktikan dengan teror di Manchester, teror di Filipina, dan terakhir terjadi di Indonesia. ISIS dalam kesempatan berbeda pun telah mengakui pihaknya sebagai dalang teror bom bunuh diri di Kampung Melayu.



Baca: Bom Bandung, Pengamat: Pelakunya Sel Jaringan Bahrun Naim

Tito meyakini bahwa mereka menargetkan polisi sebagai korban teror. Hal ini karena mereka menganut paham, bahwa segala sesuatu yang bukan dari Tuhan itu haram. "Mereka juga menganut jika ada muslim yang tak sepaham dengannya dianggap kafir," ucap dia. "Kafir sendiri dibagi menjadi dua, ada kafir harbi atau orang yang memerangi mereka dan kafir zimmi atau orang tidak memerangi mereka."

Sebelumnya, Tito sidak ke lokasi tempat kejadian bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, sesaat setelah mendarat di Jakarta. "Saya baru mendarat dari luar negeri, kunjungan dari Iran," kata Tito saat menggelar konferensi pers di Terminal Kampung Melayu pada Jumat malam.

Tito mengatakan bahwa ia seharusnya melakukan lawatan di tiga negara. Karena mendapat undangan dari kepala kepolisian Iran, Turki, dan Saudi Arabia. Namun Tito batal menghadiri tiga undangan tersebut karena mendengar kabar meledaknya bom bunuh diri di Kampung Melayu.

AVIT HIDAYAT


Advertising
Advertising

Video Terkait: Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu di Bandung




Berita terkait

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

6 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

Gus Muhdlor telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK pada 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

6 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya

Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

6 hari lalu

Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

Gibran tidak mendapat Satyalencana, Jokowi batal menyematkan penghargaan, yang digantikan Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

6 hari lalu

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

Tito Karnavian menjelaskan bahwa penilaian dalam penghargaan ini tidak dilakukan sendiri oleh Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Kata Bobby Nasution dan Tito Karnavian soal Gibran Tak Ada Dalam Daftar Penerima Satyalancana

6 hari lalu

Kata Bobby Nasution dan Tito Karnavian soal Gibran Tak Ada Dalam Daftar Penerima Satyalancana

Nama Gibran sebelumnya diagendakan menerima Satyalancana. Begini jawaban Bobby Nasution dan Mendagri Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya

Soal Hasil Pilpres 2024, Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian Kompak Bilang Begini

20 hari lalu

Soal Hasil Pilpres 2024, Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian Kompak Bilang Begini

Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian kompak buka suara terkait hasil Pilpres 2024. Begini katanya.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Minta Semua Pihak Move On dan Menerima Hasil Pemilu

21 hari lalu

Tito Karnavian Minta Semua Pihak Move On dan Menerima Hasil Pemilu

Mendagri Tito Karnavian mengajak masyarakat untuk bersatu kembali pasca Pemilu Serentak 2024.

Baca Selengkapnya

DPR Sahkan RUU DKJ Jadi Undang-undang, Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Negara

33 hari lalu

DPR Sahkan RUU DKJ Jadi Undang-undang, Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Negara

Mendagri mengatakan RUU DKJ adalah wujud komitmen mengupayakan Jakarta menjadi kota kelas dunia.

Baca Selengkapnya

RUU DKJ Disahkan DPR sebagai Undang-undang Terdapat Soal Kawasan Aglomerasi, Begini Penjelasannya

33 hari lalu

RUU DKJ Disahkan DPR sebagai Undang-undang Terdapat Soal Kawasan Aglomerasi, Begini Penjelasannya

RUU DKJ disahkan DPR sebagai undang-undang, di sana terdapat soal Dewan Kawasan Aglomerasi yang nanti akan dipimpin wakil presiden.

Baca Selengkapnya

DPR Resmi Sahkan RUU DKJ Jadi Undang-Undang, PKS Menolak

34 hari lalu

DPR Resmi Sahkan RUU DKJ Jadi Undang-Undang, PKS Menolak

Sebelum palu diketuk, PKS sempat mengajukan interupsi terkait RUU DKJ. Mereka mengusulkan agar Jakarta tetap menjadi ibu kota legislasi.

Baca Selengkapnya