Kisah Pengemudi Ojek Daring Hadang Anggota Geng Motor di Depok
Editor
Juli Hantoro
Senin, 29 Mei 2017 19:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga remaja yang diduga sebagai anggota geng motor di Depok dilumpuhkan oleh pengemudi ojek daring dan anggota satuan khusus tim Jaguar dari Kepolisian Resor Depok. Peristiwa yang terjadi pada Minggu dinihari, 28 Mei 2017, itu berawal saat ada segerombolan remaja mengendarai sepeda motor di kawasan Jalan Margonda Raya.
Mereka, yang diduga telah membuat onar, kemudian dikejar oleh pengemudi ojek daring yang berada di sekitar Margonda. Saat melintas di persimpangan Jalan Arif Rahman Hakim, Bambang, seorang pengemudi ojek daring yang tengah minum kopi, melihat rekan-rekannya tengah mengejar segerombolan remaja bermotor dengan membawa senjata tajam.
Baca: Marak Geng Motor, Polisi Imbau Orang Tua Awasi Anak
Pria berusia 30 tahun itu bersama rekan-rekannya kemudian mengejar puluhan motor tersebut. “Lalu kami ikut mengejar bersama Grab,” kata Bambang di Markas Kepolisian Resor Kota Depok, Senin, 29 Mei 2017. “Sebab, Grab teriak mereka membacok orang di Margonda.”
<!--more-->
Menurut Bambang, para remaja itu tak memiliki rasa takut. Bahkan mereka memancing emosi para pengejarnya dengan bahasa-bahasa kasar. “Memang mereka memancing lewat bahasa-bahasa kotor. Bahkan sempat memperlambat laju motornya untuk menantang kami yang ikut mengejar,” ujarnya.
Bambang menggambarkan, satu sepeda motor dinaiki oleh setidaknya tiga orang. Sebagian dari mereka menantang dengan mengeluarkan senjata tajam yang dibawanya.
Baca: Waspadai Geng Motor, Polres Depok Tingkatkan Patroli
Menurut Bambang, pengejaran dilakukan hingga Pasar Segar, saat para anggota yang diduga geng motor itu terpencar-pencar. “Pas sampai Pasar Segar, tinggal satu motor yang kami kejar. Yang dua tidak terkejar,” ucapnya. Bambang mencoba menghentikan mereka dengan cara menendang motornya.
Namun mereka berhasil menangkis tendangan Bambang. ”Kami masih terus kejar sampai kawasan Tirta Mandala,” ujarnya.
Saat sampai Simpangan, tendangan Bambang akhirnya berhasil membuat tiga anggota gangster itu tersungkur. Saat ia dan warga menangkap anggota gangster tersebut, ditemukan senjata tajam seperti celurit yang disembunyikan.
”Ada yang sempat lari, tapi akhirnya tertangkap oleh Tim Jaguar, yang juga ikut mengejar karena bertemu di jalan,” ujarnya.
<!--more-->
Aksi yang terbilang nekat itu dilakukan Bambang dengan alasan ia telah geram oleh ulah anggota geng motor. Apalagi mereka melukai orang yang tidak bersalah secara serampangan. “Masyarakat sudah dibuat resah dan takut karena keberadaan mereka,” ujarnya.
Kepala Tim Jaguar Polresta Depok Inspektur Satu Winam Agus mengatakan tiga anggota gangster yang ditangkap adalah MYP, 16 tahun, FA (17), dan FI (15). Sedangkan senjata tajam berupa arit dibawa MYP.
MYP mengaku membawa senjata tajam untuk membalas dendam karena ada temannya yang dibacok. “Justru saya ikut mengejar gangster itu,” ujarnya.
MYP berdalih dia bukan anggota gangster. Ia bersama teman-temannya hanya menjadi anggota komunitas untuk menonton acara musik reggae. MYP mengaku tergabung dalam komunitas Bacot Kenangan Radensaleh (BKR).
Menurut dia, ada gerombolan yang menyerang rekannya di Ruko Jasper di Margonda. “Justru saya mau samperin teman saya yang dibacok,” ujarnya. “Tapi justru saya yang dikejar.” Ketiga remaja ingusan tersebut hanya menunduk di ruang penyidikan. Mereka baru menyesali ulahnya ketika telah berurusan dengan polisi.
IMAM HAMDI