Djarot Usul Gaji PNS DKI Dipotong Rp 1.000 untuk Korpri

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 20 Juni 2017 15:57 WIB

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meninjau Pasar Grosir Kramat Jati, Jakarta Timur, 17 Juni 2017. Tempo/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengusulkan agar pegawai negeri sipil di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dipotong gajinya sebesar Rp 1.000 untuk Yayasan Korpri. "Saya bilang Saefullah, seumpama bisa setiap PNS setiap bulan dipotong Rp 1.000, masa keberatan? kata Djarot menunjuk Sekretaris DKI Jakarta Saefullah di Balai Kota Jakarta.

Djarot mengkalkulasi jika seluruh pegawai yang berjumlah 72 ribu mengumpulkan uang Rp 1.000 per bulan maka akan ada uang sejumlah 72 juta yang masuk ke kas Korpri Jakarta. "Tidak keberatan anggota korpri dipotong seribu bahkn 5 ribu rupiah asal ada manfaatnya. Ditunjukin dulu," kata Djarot.

Djarot menegaskan Korpri harus memiliki wibawa bila mereka ingin dipercaya serta kepengurusan yang bersih apabila ingin dihormati dan disegani. Ia meminta agar orientasi masuk yayasan tidak membuat anggota berpikir hanya untuk mendapatkan gaji dan keuntungan. Ia ingin semua anggota Korpri dapat memberikan kontribusi.


Baca juga: Korpri: Rasionalisasi Tingkatkan Kualitas Aparatur Negara

"Sudah lama saya enggak mendengar Yayasan Korpi. Mereka ada seperti tidak ada, nampak seperti tak nampak. Alhamdulillah sekarang sudah nampak," ujar Djarot.

Dalam kesempatan tersebut, Djarot juga menyinggung aset yang dimiliki oleh yayasan tersebut. Menurut Djarot, banyak aset milik Korpri tidak terurus mulai dari aspek legalitas hingga pengelolaannya. Padahal, kata Djarot, salah satu tugas kepengurusan dan anggotanya, yaitu mendata asetnya.

"Karena aset itu tujuannya untuk mensejahterakan anggota Korpri. Akan banyak yang hilang enggak diurus. Silakan koordinasi dengan BPAD (Badan Pengelolaan Aset Daerah)," ujar Djarot.


Baca juga: Pesan JK di Hari Korpri, Abdi Negara Harus Merevolusi Mental


Djarot mencontohkan aset Jakarta yang diserobot orang karena dianggap tak bertuan. Akibatnya, banyak aset milik pemerintah yang diakui milik orang lain. Melalui pengukuhan tersebut, Djarot meminta pengurus Korpri untuk mengelola aset yang ada secara profesional dan bertanggung jawab.

"Setelah aset ada, untuk apa aset itu? Bisa untuk perumahan misalnya. Di Surabaya itu Korpri kuat banget, perumahan di situ diurus yayasan dan berjalan betul. Kami mohon betul di Jakarta, Yayasan Korpri bisa sampaikan secara terbuka," ujar Djarot.

LARISSA HUDA|WULAN

Advertising
Advertising

Berita terkait

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

34 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

40 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

52 Tahun Korpri, Terbentuknya Korps Pegawai Republik Indonesia dan 5 Janji yang Harus Ditaati

30 November 2023

52 Tahun Korpri, Terbentuknya Korps Pegawai Republik Indonesia dan 5 Janji yang Harus Ditaati

Korpri atau Korps Pegawai Republik Indonesia berusia 52 tahun. Berikut isi 5 janji yang harus dipatuhi anggota Korpri di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?

Baca Selengkapnya

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

31 Oktober 2023

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

PDIP, kata Djarot, membatasi kadernya untuk menjadi pejabat publik maksimal tiga orang untuk setiap keluarga.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

30 Oktober 2023

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

Djarot PDIP meyakini Jokowi akan berdiri di atas semua dan tidak memihak salah satu kandidat.

Baca Selengkapnya