Produsen Beras Maknyuss Tipu Konsumen, Berapa Keuntungannya?

Reporter

Editor

Suseno TNR

Jumat, 21 Juli 2017 12:42 WIB

Beras cap Ayam Jago kemasan 5 Kg yang beredar di gerai minimarket di kawasan Karawang Barat. Menurut seorang penjaga toko, beras buatan PT Indo Beras Utama itu sudah beredar di gerai sejak 2014. TEMPO/Hisyam Luthfiana

TEMPO.CO, Bekasi - Polisi menyegel kantor PT Indo Beras Unggul yang menjadi produsen beras merek Maknyuss dan Cap Ayam Jago. Perusahaan itu diduga melakukan penipuan dengan menjual beras medium bersubsidi seharga beras premium. "Pabrik ini middleman (perantara) yang kerjanya memainkan disparitas harga beras," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kamis malam, 20 Juli 2017.

Amran mengatakan penipuan yang dilakukan PT Indo Beras itu tergolong kejahatan sangat serius. Sebagai produsen besar, PT Indo Beras, melalui anak usaha PT Tiga Pilar, memainkan disparitas harga terlalu tinggi. Beras seharga Rp 9.000 dijual Rp 20 ribu. "Keuntungan mereka lebih dari Rp 10 ribu per kilogram," katanya. "Kalau dihitung keseluruhan, nilainya bisa ratusan triliun rupiah."

Baca: Pasokan Beras, Mentan: Masih Mengacu pada Data BPS

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian mengatakan modus yang digunakan PT Indo Beras Unggul adalah dengan mengemas beras IR64 dengan label Cap Ayam Jago dan Maknyuss. Padahal IR64 termasuk beras medium bersubsidi. Sedangkan Maknyuss dan Cap Ayam Jago diberi label premium. "Beras subsidi dikemas seolah-olah barang premium supaya harganya tinggi," kata Tito.

Baca: Produksi Beras Tak Naik, Ini Ancaman Menteri Amran ke Daerah

Praktik culas ini diketahui setelah Satgas Pangan melakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan laboratorium diketahui label kandungan gizi pada kemasan tidak sesuai dengan produk yang dijual. "Kontennya ditulis premium padahal isinya non-premium," ujar Tito. "Ini enggak main-main. Masyarakat dan negara dirugikan sampai ratusan triliun rupiah."

Produsen beras Maknyuss itu memiliki gudang penyimpanan di Jalan Rengas kilometer 60 Karangsambung, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi. Barang bukti yang disita dari tempat itu sebanyak 1.161 ton beras.

HISYAM LUTHFIANA




Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

1 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

4 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

4 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

9 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

10 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

11 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

11 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

12 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

16 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya