Ini yang Dilakukan Sri Mulyani di Lokasi Penggerebekan Sabu  

Reporter

Kamis, 27 Juli 2017 08:28 WIB

Menteri Keuangan dan petugas BNN menunjukkan barang bukti sabu sebanyak 256 kg dalam penggerebekan narkoba di sebuah rumah di Jalan Muara Karang Cantik, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, 27 Juli 2017. TEMPO/Maria Fransisca(magang)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendatangi lokasi penggerebekan sabu-sabu di Pluit, Jakarta Utara, Rabu malam, 26 Juli 2017. Sri Mulyani, yang datang mengenakan jaket biru dongker Bea Cukai, langsung mendapatkan penjelasan dari petugas terkait dengan modus penyimpanan sabu-sabu seberat 300 kilogram tersebut.

Sri Mulyani mengapresiasi jajaran Bea Cukai, Kepolisian RI, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) atas penangkapan produk narkotik ini. "Kerja sama yang erat antara Bea Cukai, jajaran Polri, dan BNN tentu menjadi hal yang baik. Terima kasih," ujarnya.

Baca: BNN Gerebek Rumah di Pluit, 256 Kg Sabu Disita

Sri Mulyani menuturkan, dengan adanya pengungkapan ini, berarti BNN, Polri, dan Bea Cukai berhasil menyelamatkan sekitar hampir 2 juta orang. "Kalau kemarin Pak Kapolri bilang satu ton bisa menyelamatkan enam juta orang, maka sabu-sabu seberat hampir 300 kilogram ini bisa menyelamatkan 1,5 hingga 2 juta orang," katanya.

BNN bersama Polri dan Bea Cukai menggerebek sebuah rumah di Pluit, Jakarta Utara, yang digunakan untuk menyimpan sabu-sabu. Dari penggerebekan itu, ditemukan sabu-sabu seberat hampir 300 kilogram.

Menurut Deputi Penindakan BNN Arman Depari, total temuan sabu-sabu mencapai 281,6 kg itu dikemas dalam 256 bungkus. Setiap bungkus berisi 1,1-1,6 kilogram. Adapun berat kotor (bruto) sabu-sabu tersebut sekitar 300 kilogram.

Baca: Tito Karnavian Ungkap Rute Penyelundupan Narkoba 1 Ton

Arman menuturkan penggerebekan ini berawal dari penangkapan tiga pelaku di pergudangan Bimoli. Di sana, satuan tugas gabungan mengamankan satu truk yang memuat sabu-sabu dan tiga pelaku.

Salah satu pelaku merupakan warga negara Taiwan bernama Khe Huan Hong. Dia tewas ditembak petugas karena berusaha melawan saat akan ditangkap. Sedangkan dua pelaku lain merupakan warga Indonesia. Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga berpesan agar masyarakat peduli terhadap potensi peredaran narkoba di lingkungan sekitar.

INGE KLARA | MARIA FRANSISCA

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

11 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

13 jam lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

1 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

2 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya