Pembangunan proyek Simpang Susun Semanggi di Jakarta, 25 April 2017. Pembangunan proyek Simpang Susun Semanggi telah mencapai 75 persen. ANTARA/Widodo S. Jusuf
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meninjau pembangunan Simpang Susun Semanggi (SSS) yang sudah rampung, Kamis sore, 27 Juli 2017. Peninjauan ini dilakukan menjelang dibukanya jalan layang tersebut untuk umum atau open traffic guna diuji coba. Adapun jadwal untuk open traffic mengalami perubahan yang semula direncanakan pada 29 Juli 2017, tapi maju sehari lebih cepat.
"Open traffic tidak jadi 29 Juli, tapi kami majukan jadi besok (28 Juli 2017)," ujar Djarot saat dijumpai di Simpang Susun Semanggi.
Semula Presiden Joko Widodo akan ikut hadir dalam open traffic tersebut besok, Jumat, 28 Juli 2017. Namun, Djarot belum memastikan kehadiran Jokowi tersebut. "Belum, (jadwal Presiden) masih tentatif. Besok jadwal untuk open traffic," ujar Djarot.
Adapun jadwal open traffic untuk Simpang Susun Semanggi sengaja dilakukan sebelum peresmian yang akan digelar pada 17 Agustus 2017 oleh Presiden Joko Widodo. Jalan layang tersebut akan dibuka hingga 16 Agustus. Pada saat peresmian, jalan layang tersebut akan ditutup sementara.
Meski sudah mulai dibuka untuk umum, Djarot menuturkan jalan tersebut hanya boleh dilalui oleh mobil. Sepeda motor akan dilarang melalui jalan tersebut demi keamanan. "Bukannya apa-apa, tapi bahaya," ujar Djarot.
Bahkan Djarot mengatakan dia menolak usulan agar saat car free day, jalan layang Simpang Susun Semanggi juga terbuka bagi pejalan kaki. Menurut Djarot, jika jalan tersebut dibuka untuk pejalan kaki, bukan tidak mungkin banyak orang yang berfoto-foto di area berbahaya.
"Kan harus ada penjagaan di sini. Mereka yang selfie bisa jatuh. Kami harus jaga betul supaya tidak ada kecelakaan di sini. Karena waktu pengerjaannya juga K3 (kesehatan dan keselamatan kerja)-nya bagus di sini, tidak ada accident," ujar Djarot.
Djarot bersyukur pembangunan Simpang Susun Semanggi bisa selesai tepat waktu. Pasalnya, kata Djarot, jalan layang tersebut bisa jadi proyek monumental, baik dari sisi teknik konstruksi, percepatan, termasuk juga dengan pembiayaan dan pencahayaannya.
"Ini luar biasa. Sehingga kalau Simpang Susun Semanggi diresmikan atau grand launching oleh Presiden pada 17 Agustus sebagai kado istimewa bagi warga Jakarta dan bagi bangsa," ujar Djarot.