Tokoh Metro 2017, Rohim: Tempat Paku Bukan di Jalanan  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Senin, 31 Juli 2017 13:51 WIB

Rohim saat menyisir ranjau-ranjau paku yang berada di Jl.Medan Merdeka Utara, Jakarta, 14 Juli 2017. TEMPO/Rizki Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Koran Tempo kembali memilih dan menobatkan Tokoh Metro. Ajang ini digagas untuk mengapresiasi orang-orang yang berjasa memantik perbaikan di berbagai bidang kehidupan masyarakat Jakarta dan kota-kota sekitarnya. Mereka, dengan cara unik dan kreatif, telah membantu pemerintah mengatasi persoalan dan membuat wajah kota menjadi lebih ramah. Salah satu penerima pengharggan itu adalah Rohim bin Sarman.

Hari masih pagi, pukul 07.00 WIB, ketika Rohim mulai menyusuri Jalan Veteran di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Juli 2107. Tangan kirinya memegang magnet bulat yang diikat dengan tali pegas. Dia berjalan sambil melihat aspal. Begitu tampak paku, tangkai magnet ia gerakan ke bawah. "Kalau pagi suka dapat dua kilo. Paling banyak pernah empat kilo," ujar Rohim bin Sarman, 47 tahun.

Rohim bekerja sebagai sopir pribadi sebuah keluarga di wilayah Pluit, Jakarta Utara. Setiap hari, sebelum berangkat kerja pada pukul 09.00 WIB, dia menyempatkan diri menyapu ranjau paku. Dari rumah kontrakannya di Cengkareng, Jakarta Barat, dia melaju dengan sepeda motor menuju jembatan Roxy, Jakarta Pusat. Biasanya, lokasi itulah titik awal penyapuan. Dari sana, dia menyeret tangkai magnetnya ke kawasan Cideng, hingga ke depan Istana Negara.

Baca: Tokoh Metro 2017: Merawat Jakarta dan Sekitarnya Cara Warga

Rutinitas ini ia lakukan sejak 2010. Rohim mengaku terdorong oleh pertemuannya dengan seorang ibu di halte Daan Mogot. Pada suatu hari, saat pulang kerja pada pukul 21.00 WIB, hujan lebat tiba-tiba turun. Dia menepi ke sebuah halte. Ternyata seorang ibu telah lebih dulu di situ, menggendong bayinya yang terus menangis. Tangan kanan ibu itu menggandeng seorang bocah laki-laki. Di belakang ibu muda itu, suaminya tampak kecapaian menyangga sepeda motor.

"Kata ibu itu, ban motor suaminya kempes kena paku. Kok tega orang nyebar-nyebar paku. Dari situ, saya bertekad untuk bantu orang," ujar Rohim.

Mulanya, Rohim menggunakan tangan kosong untuk memunguti paku. Lama-kelamaan, dia kewalahan dan mulai menggunakan magnet dari tempelan kulkas di rumahnya sebagai pemungut. Cara itu cukup efektif, namun lambat karena magnet yang kecil. Akhirnya, pada suatu hari, seorang kenek Metromini yang sering melihat Rohim memunguti paku memberinya magnet berukuran 1 kilogram. "Itu pas lagi nyapu di Daan Mogot. Wah, seneng banget saya," kata dia.

Rohim biasa menjual paku yang ia berhasil kumpulkan. Uang hasil penjualan ia pakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya bersama istri dan tiga anaknya. Sebagian ia sisihkan untuk membeli magnet baru. “Buat ngopi dengan teman-teman juga," katanya.

Pada 2011, Rohim bertemu dengan Siswanto, 43 tahun, seorang pengusaha yang tinggal di Jalan Komplek Departemen Agama, kawasan Daan Mogot. "Saya suka lihat dia di depan rumah. ‘Ngapain,’ saya bilang. Ternyata mungutin paku," Siswanto bercerita. Keduanya berkenalan, lalu sepakat membuat komunitas Saber Paku alias Sapu Bersih Paku.

Saat ini, komunitas Saber Paku beranggotakan 40 orang, tersebar hingga Bekasi. Pada 2012, mereka mendapat penghargaan dari Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Inspektur Jendral Untung Suharsono Radjab. Mereka didapuk sebagai mitra kepolisian. "Kami dikasih rompi safety dengan logo Saber Paku," ujar Rohim.

Komunitas Saber Paku juga mendapat apresiasi dari Jenderal Tito Karnavian pada 2015, saat ia menjabat Kepala Polda Metro Jaya.

Baca: Abdul Rohim: Gerakan Sapu Bersih Paku

Namun pekerjaan ini bukan tanpa tantangan. Suatu malam dua tahun lalu, ketika tengah menyapu paku, sebuah sepeda motor menabrak Rohim. Kepalanya bocor dan mendapat tujuh jahitan. Bekas luka sepanjang 5 sentimeter membuat kepalanya pitak, tepat di tengah atas.

Rohim curiga ditabrak penebar paku yang merasa kepentingannya terganggu. “Mereka sengaja menabrak karena disertai ancaman mau bunuh saya,” katanya.

Istrinya, Siti Rahayah, 38 tahun, sempat meminta Rohim menghentikan aktivitasnya sekalipun hal itu menolong banyak orang. "Saya khawatir. Saya bilang ke dia, ‘Jangan cari penyakit.’" Tapi Rohim bergeming. Dia bahkan hendak menurunkan aktivitas ini ke anak-anaknya. "Saya suka ajak mereka. Supaya mereka ada rasa kepedulian terhadap lingkungan," ujarnya.

Sikap Rohim yang gigih dan penuh keberanian itu mendapat apresiasi dari Tim juri Tokoh Metro 2017. Bahkan dia akhirnya terpilih menjadi satu dari sembilan pemenang setelah menyisihkan 35 nominator.



Biodata
Nama: Rohim bin Sarman
Tempat, Tanggal Lahir: Rangkasbitung, 14 Agustus 1969
Pendidikan: Sekolah Dasar
Pekerjaan: Sopir
Penghargaan:
2012, dari Wali Kota Jakarta Barat Burhanuddin
2012, dari Kapolda Metro Jaya Untung Suharsono Radjab
2015, dari Kapolda Metro Jaya Tito Karnavian



TIM KORAN TEMPO




Advertising
Advertising

Berita terkait

Malam Ini, Tempo Media Group Umumkan Pemenang Indonesia Entrepreneur Challenge 2023

30 Agustus 2023

Malam Ini, Tempo Media Group Umumkan Pemenang Indonesia Entrepreneur Challenge 2023

Tempo Media Group akan menggelar malam penghargaan "Indonesia Entrepreneur Challenge 2023" (IEC) di Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta pada Rabu, 30 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya

TNI AD Gelar Bootcamp, Latih Wawasan Kebangsaan untuk Generasi Z

31 Juli 2023

TNI AD Gelar Bootcamp, Latih Wawasan Kebangsaan untuk Generasi Z

Indonesia telah memasuki masa bonus demografi yang berarti lebih banyak usia produktif atau kalangan muda.

Baca Selengkapnya

Rencana IPO Anak Usaha, Tempo Cermati Perkembangan Pasar

18 Mei 2022

Rencana IPO Anak Usaha, Tempo Cermati Perkembangan Pasar

Tempo Inti Media masih akan mencermati perkembangan pasar menyusul rencana IPO PT IMD.

Baca Selengkapnya

Wartawan Senior Tempo di Surabaya Zed Abidien Meninggal Dunia

17 Juli 2021

Wartawan Senior Tempo di Surabaya Zed Abidien Meninggal Dunia

Zed merupakan salah satu wartawan yang ikut menggagas berdirinya Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya.

Baca Selengkapnya

Koran Tempo Beralih ke Digital, Pemred: Kualitas Jurnalistik Makin Baik

2 Februari 2021

Koran Tempo Beralih ke Digital, Pemred: Kualitas Jurnalistik Makin Baik

Pemimpin Redaksi Koran Tempo Budi Setyarso menyatakan keputusan beralih ke digital adalah keputusan strategis perusahaan, jauh sebelum pandemi.

Baca Selengkapnya

Mantan Pemimpin Redaksi Koran Tempo Meninggal, Selamat Jalan Daru Priyambodo

12 Desember 2020

Mantan Pemimpin Redaksi Koran Tempo Meninggal, Selamat Jalan Daru Priyambodo

Daru Priyambodo pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Koran Tempo sebelum purna tugas pada 2016.

Baca Selengkapnya

Volcano Run 2020 Sukses, Tempo Akan Gelar Mataram Run

8 Maret 2020

Volcano Run 2020 Sukses, Tempo Akan Gelar Mataram Run

Lomba Volcano Run 2020 sudah rampung digelar di Yogyakarta Ahad hari ini, 8 Maret 2020. Tempo bersiap menggelar lomba marathon yang lebih besar.

Baca Selengkapnya

Ini Daftar Bank dan Fintech Terbaik versi Tempo Financial Award

27 November 2019

Ini Daftar Bank dan Fintech Terbaik versi Tempo Financial Award

Tempo Financial Award 2019 memilih bank dan fintech terbaik. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Tarik Investasi Rp 200 Miliar, Tempo.co Akan Masuk Bursa Saham

18 Juni 2019

Tarik Investasi Rp 200 Miliar, Tempo.co Akan Masuk Bursa Saham

Tempo.co direncanakan go public pada Maret 2020.

Baca Selengkapnya

Perluas Pasar Pembaca, Tempo Gandeng Jaringan Diaspora Indonesia

6 September 2018

Perluas Pasar Pembaca, Tempo Gandeng Jaringan Diaspora Indonesia

Untuk memperluas jangkauan pembaca, PT Tempo Inti Media Tbk. atau TEMPO resmi menandatangani MoU dengan Indonesia Diaspora Network-United atau IDN-U.

Baca Selengkapnya