Imunisasi Campak, Dinas Sosial Bogor Sasar Anak Jalan

Reporter

Editor

Suseno TNR

Rabu, 2 Agustus 2017 08:58 WIB

Sejumlah siswi sekolah dasar mengikuti pemeriksaan dan pemberian vaksin imunisasi, dalam rangka pencanangan bulan imunisasi anak sekolah, di SDN Lubang Buaya, Jakarta, 4 Oktober 2016. Pemerintah memberikan imunisasi human papilloma virus (HPV) sebagai bentuk pencegahan penyakit kanker serviks. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Bogor - Dinas Sosial Kota Bogor menjaring 100 anak jalanan untuk mendapatkan imunisasi campak dan rubella."Sesuai instruksi Wali Kota, imunisasi menyasar seluruh anak di Kota Bogor, termasuk anak jalanan," kata Kepala Dinas Sosial Kota Bogor, Azrin Syamsudin, Rabu, 2 Agustus 2017.

Azrin mengatakan, 100 anak jalanan itu diperoleh berdasarkan hasil penjaringan yang dilakukan Dinas Sosial dalam setiap operasi di Kota Bogor. Untuk jadwal pelaksanaan pemberian imunisasi akan dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan. "Rencana pemberian imunisasi di perkampungan mereka (anak jalanan), untuk waktu dan tanggalnya akan dikoordinasikan lagi dengan Dinkes," kata Azrin.

Baca: Takut Haram, 8 Sekolah di Yogya Menolak Ikut Imunisasi

Dalam pencanangan kampanye imunisasi MR di Sekolah Kesatuan, Selasa lalu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menginstruksikan agar Dinas Sosial menjaring anak-anak jalanan yang akan diberikan vaksinasi. "Mereka punya potensi menularkan, mengingat begitu mudahnya virus ini menular," kata Bima.

Bima menginstruksikan dinas terkait untuk menyukseskan Kampanye Imunisasi MR agar seluruh anak mendapat vaksinasi dan terlindungi dari penyakit campak dan rubella. "Anak jalanan ini harus terjangkau dan didata," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah menyebutkan imunisasi MR menyasar 257.276 orang anak usia -15 tahun di Kota Bogor. "Imunisasi ini sifatnya wajib, dan tidak memerlukan individual informed consent," katanya.

Ia mengatakan, tujuan pelaksanaan kampanye imunisasi MR adalah mencapai eliminasi campak dan pengendalian rubella/Congenital Rubella Syndrome (CRS) tahun 2020. Dengan tujuan khusus antara lain, meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap campak dan rubella secara cepat. "Tujuan lainnya, memutuskan transmisi virus campak dan rubella, menurunkan angka kesakitan campak dan rubella serta menurunkan angka kejadian CRS," kata Rubaeah.

Baca: Jangan Remehkan Imunisasi Campak dan Rubella, Bisa Cacat Lahir

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat, Lindawati, mengatakan, pemberian vaksinasi MR untuk mencegah capak dan rubella akan dilaksanakan pada bulan Agustus dan September. Bulan Agustus untuk sekolah-sekolah dengan sasaran pelajar, dan bulan September di Posyandu untuk Balita.

"Kita menyiapkan 1.715 pos pemberian vaksinasi, terdiri dari 975 Posyandu, 286 TK, 319 SD, dan 135 SMP," katanya.

Linda menegaskan, bahwa imunisasi campak dan rubella tersebut sangat aman, kejadian ikutan pascaimunisasi dapat diantisipasi. Reaksinya lokal, hanya rasa nyeri di lokasi suntikan, bengkak di lokasi suntikan. Juga ada reaksi sistemik, seperti demam yang muncul pada hari kelima pascaimunisasi. "KIPI sudah kita antisipasi, adapun reaksi lokal ini itupun sangat biasa," kata Linda.


ANTARA

Berita terkait

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

2 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

5 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

6 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

6 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

7 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

7 hari lalu

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

7 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

9 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya