Menolak Pembatasan Motor, Kota Bogor Konversi Angkot dengan Bus  

Reporter

Jumat, 11 Agustus 2017 09:52 WIB

Walikota Bogor, Bima Arya mengatur arus lalu lintas untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Kota Bogor, 6 Januari 2016. Politisi PAN tersebut mengatakan, banyak persoalan yang menjadi catatan terkait kemacetan di Bogor, antara lain parkir liar di trotoar, angkot yang kerap ngetem menghambat laju kendaraan, PKL, parkir ojek yang menggunakan badan jalan, serta aktivitas warga yang menyebrang sembarangan. Lazyra Amadea Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kota Bogor akan mengurangi penggunaan kendaraan roda dua dan pribadi dengan mengganti kendaraan angkutan perkotaan (angkot) dengan bus. Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan akan mendatangkan 160 bus mulai tahun depan. “Tiga angkutan kota dikonversi menjadi satu bus,” kata Bima di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Agustus 2017.

Konversi angkot menjadi bus dinilai lebih efektif ketimbang wacana pembatasan sepeda motor di Jalan Pajajaran, Bogor, yang direkomendasikan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), yang dibentuk pemerintah pusat. Bima mengaku belum menerima paparan resmi mengenai wacana itu. "Kami harus menghitung dampaknya."

Baca:
Menteri Perhubungan Setujui Pembatasan Sepeda Motor
September, Uji Pembatasan Sepeda Motor hingga Bundaran Senayan

Menurut Bima, wacana pembatasan sepeda motor di jalan nasional itu bukan hal baru. Pemerintah Kota Bogor sudah lama mengkaji rencana pembatasan kendaraan roda dua. Namun, jika wacana itu diterapkan di wilayahnya, ia meminta kebijakan itu harus akurat.

"Kami menuju ke arah transportasi publik dan massal." Rencana mengonversi angkot menjadi bus sudah disosialisasikan dan disetujui pengemudi angkot. Tiga sopir angkot akan beralih menjadi pengemudi bus dalam tiga giliran waktu kerja.

Baca juga:
Kasus Narkoba, Ello Resmi Ditetapkan sebagai Tersangka
Tunggakan Rusunawa Rp 31,7 Miliar, Djarot: Penunggak Harus Pergi

Tidak hanya membuat kesepakatan dengan pengemudi angkot, rencana konversi sudah dimulai dengan membentuk badan hukum. Badan hukum itu, kata Bima, yang akan mengoperasikan bus.

Hasil studi Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek merekomendasikan pembatasan sepeda motor di Simpang Pajajaran-Otto Iskandardinata dan Simpang Pajajaran-Raya Tajur. Tiap jalur itu memiliki panjang sekitar 2,5 kilometer.

Para pengendara sepeda motor akan dialihkan ke jalur alternatif. Untuk rute Simpang Pajajaran-Otto Iskandardinata, pengendara sepeda motor disarankan melalui Otto Iskandardinata-Surya Kencana-Siliwangi. Rute itu panjangnya 3,5 kilometer. Jika hendak melintasi Simpang Pajajaran-Raya Tajur, jalur alternatifnya melalui Jalan Siliwangi-Lawang Gintung-Batu Tulis-Pahlawan-Jalan R. Saleh Bustaman-Djuanda-Jalak Harupat-Pajajaran dengan panjang rute 7,4 kilometer.

FRISKI RIANA

Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

3 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

4 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

5 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

8 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

11 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

18 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

21 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

23 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

27 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

29 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya