Penghuni Rusunawa Menunggak, Pengamat: Kurang Pemetaan Sejak Awal

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 16 Agustus 2017 08:00 WIB

Seorang warga Kalijodo membawa barang miliknya ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Marunda, Jakarta, 23 April 2016. Warga Kalijodo direlokasi dari kawasan yang akan dibangun menjadi ruang terbuka hijau (RTH). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengancam akan mengusir penghuni rumah susun sewa milik pemerintah yang menunggak iuran. Ancaman Djarot ini terkait laporan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI yang menyebut angka tunggakan mencapai Rp 31,7 miliar.

Pengamat kebijakan publik Amir Hamzah menilai tunggakan warga rumah susun ini karena kurangnya pemetaan sejak awal saat relokasi warga gusuran ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

"Mestinya kan mereka data dulu, ini orang kerja di mana, anaknya sekolah di mana, lapangan usahanya di mana," kata Amir saat ditemui Tempo seusai diskusi publik di hotel Grand Alia, Jakarta, Selasa 15 Agustus 2017.


Baca juga: Djarot: Beli Rokok dan Pulsa Bisa, Masa Bayar Rusun Enggak


Menurut Amir, tidak matangnya persiapan relokasi warga gusuran ke rusunawa menyebabkan ketidakmampuan penghuni untuk membayar sewa per bulannya.

"Akhirnya bisa saja mereka yang dipindahkan ke rusun itu kehilangan lapangan kerja, kehilangan pendapatan, akhirnya mereka tidak bisa membayar kewajiban," ujar dia.

Terkait kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat soal pencabutan hak tinggal penghuni rusun yang menunggak, Amir mengatakan bahwa kebijakan tersebut harus dipertimbangkan lagi.

Menurutnya, fungsi pemerintah bukan hanya untuk melayani, tapi juga membina dan melindungi rakyatnya. Aspek melindungi yang ia pikir menjadi faktor penting dalam pertimbangan kembali kebijakan yang dikeluarkan Djarot.

"Kalau air misalnya pam kan itu punya perusahaan daerah, jadi bisa saja masyarakat dibebaskan. Itu faktor-faktor yang harus dipertimbangkan jadi tidak sekerdar kalau tidak bayar diusir," ujarnya.

ADAM PRIREZA

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

5 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

5 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

22 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.

Baca Selengkapnya