Warga: Jalan di Kayu Putih yang Ditembok Nurdin Itu Tanah Wakaf  

Reporter

Selasa, 22 Agustus 2017 08:06 WIB

Tanah milik PT. Nurdin Tampubolon Family yang diprotes oleh warga Kelurahan Kayu Putih karena menutup jalanan umum yang biasa mereka lalui. Jakarta, 21 Agustus 2017. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Elbas, 62 tahun, penduduk RT 11 RW 07, Kelurahan Kayu Putih, mengatakan lahan seluas 541 meter di Kampung Baru, Kelurahan Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, yang ditembok PT Nurdin Tampubolon Family, adalah tanah wakaf. “Tanah itu telah diwakafkan oleh warga terdahulu untuk kepentingan umum,” ujar Elbas, Senin, 21 Agustus 2017.

Meski telah diwakafkan, kata Elbas, tanah itu dibeli politikus Partai Hanura dari pemerintah DKI dengan harga sekitar Rp 7 miliar. Nurdin lalu menutup aksesnya dengan membangun tembok tanpa sosialisasi sebelumnya.

Baca:
Dituding Tutup Jalan, Legislator Nurdin: Mereka Hanya...
Jalanan Ditutup, Warga Kayu Putih Tempuh Jalur Hukum

Camat Pulogadung Bambang Pangestu membantah pernyataan Elbas. Menurut dia, sebelum proses jual-beli, ia telah menggelar sosialisasi pada Maret 2017. Ia juga membantah status kepemilikan lahan itu sebagai tanah wakaf. Dalam pertemuan itu, kata Bambang, ia menanyai warga tentang kepemilikan lahan itu. "Tanah warga siapa? Buktikan kepada kami legalitasnya." Tapi tak ada penduduk yang bisa menunjukkan bukti kepemilikan.

Menurut Bambang, lahan itu merupakan tanah bebas yang dikuasai DKI sebelum dibeli Nurdin. Lahan ini, menurut dia, masuk ke program Muhammad Husni Thamrin yang digagas mantan Gubernur DKI, Ali Sadikin.

Nurdin mengatakan sudah mendapat Surat Keputusan (SK) Gubernur tentang penyerahan dan pelepasan hak atas tanah pada 11 Juli lalu. SK itulah yang dia jadikan dasar menutup akses jalan.

Baca juga:
Ada Dugaan Intimidasi, Penghuni Kalibata City Lapor ke...
Monas Belum Bersertifikat, Djarot: Masih Tarik Ulur dengan...

Penutupan akses jalan di Kampung Baru oleh perusahaan Nurdin sejak awal Agustus 2017 diprotes warga sekitarnya. Penutupan akses jalan itu dinilai tidak sesuai dengan prosedur lantaran tak melibatkan warga. "Tak ada sosialisasi. Tiba-tiba ditembok," kata Elbas.

Akses jalan yang tertutup dinilai merepotkan warga. Badriyah, 59 tahun, warga Kampung Baru RT 11 RW 07, mengatakan jalan yang kini ditutup itu biasa dilewati warga untuk menuju ke Jalan Raya Ahmad Yani dekat Kampus Trisakti. "Setelah ditutup, kalau mau ke jalan raya, jauh harus memutar melalui Kompleks Bulog," kata Badriyah, Senin. Menurut dia, penduduk sekitarnya tidak diberi tahu ihwal rencana penutupan akses jalan itu.

Nurdin membantah. Menurut dia, pembelian lahan dan penutupan akses jalan itu telah sesuai dengan prosedur. "Orang-orang yang protes hanyalah provokator,” ujarnya.

DEVY ERNIS

Berita terkait

BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

12 hari lalu

BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

Kepada massa pengunjuk rasa, Ana memastikan status lahan yang dijadikan jalan provinsi merupakan aset BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes

15 hari lalu

BRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes

Warga perbatasan Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor memprotes rencana BRIN menutup jalan Serpong-Parung

Baca Selengkapnya

BRIN Klaim Penutupan Jalan Akses Serpong-Parung untuk Meningkatkan Kegiatan Riset

15 hari lalu

BRIN Klaim Penutupan Jalan Akses Serpong-Parung untuk Meningkatkan Kegiatan Riset

BRIN mengatakan telah membangun jalan baru sebagai pengganti jalan akses penghubung Serpong dan Parung yang akan ditutup

Baca Selengkapnya

Penjelasan BRIN soal Penutupan Jalan Serpong-Parung yang Diprotes Warga

15 hari lalu

Penjelasan BRIN soal Penutupan Jalan Serpong-Parung yang Diprotes Warga

BRIN menjelaskan soal rencana pengalihan akses jalan yang melintas di Kawasan Sains dan Teknologi atau KST B.J. Habibie, Serpong,

Baca Selengkapnya

Soal Penutupan Jalan BRIN di Serpong, Wali Kota Tangsel Angkat Bicara

18 hari lalu

Soal Penutupan Jalan BRIN di Serpong, Wali Kota Tangsel Angkat Bicara

warga sekitar kompleks BRIN berunjuk rasa menolak penutupan jalan yang menjadi akses jalan Serpong - Parung itu.

Baca Selengkapnya

Soal Penutupan Jalan Akses Gang Besan, DPRD Tangsel: Kami Akan Panggil Lurah Hingga Kapolsek

3 Maret 2023

Soal Penutupan Jalan Akses Gang Besan, DPRD Tangsel: Kami Akan Panggil Lurah Hingga Kapolsek

.DPRD Kota Tangsel tidak membenarkan penutupan jalan akses Gang Besan yang ada sejak puluhan tahun.

Baca Selengkapnya

Puluhan Warga Gang Besan Ngadu ke DPRD Kota Tangsel, Minta Penutupan Jalan Akses Dibuka Lagi

2 Maret 2023

Puluhan Warga Gang Besan Ngadu ke DPRD Kota Tangsel, Minta Penutupan Jalan Akses Dibuka Lagi

Warga Gang Besan juga medesak Kepolisian mengusut adanya dugaan mafia tanah dalam persoalan penutupan jalan akses di Rawa Buntu, Tangsel itu.

Baca Selengkapnya

Penutupan Jalan Akses Dipagar Beton Untuk Lahan Parkir, Warga Cicentang Resah

6 Februari 2023

Penutupan Jalan Akses Dipagar Beton Untuk Lahan Parkir, Warga Cicentang Resah

Akibat penutupan jalan akses lingkungan tersebut warga Kampung Cicentang, Rawa Buntu harus memutar untuk mencapai jalan utama.

Baca Selengkapnya

DPR: BUMDes Didesain Untuk Memakmurkan Desa

26 Mei 2022

DPR: BUMDes Didesain Untuk Memakmurkan Desa

BUMDes sudah masuk dalam UU Cipta Kerja. Harus diberdayakan untuk kesejahteraan masyarakat desa.

Baca Selengkapnya

Pegawai Protokol Dibekali Mental Baja untuk Layani Anggota DPR

7 Maret 2022

Pegawai Protokol Dibekali Mental Baja untuk Layani Anggota DPR

Pegawai Biro Protokol dan Humas Sekretariat Jenderal DPR diharapkan mengasah mental baja yang tidak mudah mengeluh dan harus siap setiap saat.

Baca Selengkapnya