Pengamen Berlisensi Minta Ngamen di Stasiun, Ini Kata PT KCJ
Editor
Ali Anwar
Kamis, 31 Agustus 2017 07:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara PT Kereta Commuter Jabodetabek (KCJ), Eva Chairunisa, belum bisa menjawab secara tegas terhadap permintaan agar musisi jalanan berlisensi bisa mengamen di dalam stasiun kereta rel listrik (KRL). Alasannya, saat ini masih banyak stasiun yang memiliki ruang terbatas.
“Untuk sisi akses pun terbatas,” kata Eva kepada Tempo, Rabu, 30 Agustus 2017. Fokus pengembangan stasiun, menurut Eva, lebih mengutamakan alur akses penumpang serta kegiatan pelayanan lainnya. Apalagi peningkatan penumpang commuter line sangat pesat. “Secara prinsip seperti itu,” ujar Eva.
Baca: Musisi Jalanan Berharap Diizinkan Ngamen di Stasiun Kereta
Kepala Hubungan Masyarakat Daerah Operasional I PT Kereta Api Indonesia, Suprapto, mengatakan semua pihak yang berkeinginan agar membolehkan musisi berlisensi bermain musik di stasiun harus melihat kebutuhan dan karekteristik penumpang di stasiun.
Menurut Suprapto, penumpang commuter line tidak bisa disamakan dengan warga yang sedang berada di mal. “Kalau di mal kan memang mereka jalan-jalan untuk mencari hiburan. Sedangkan penumpang di stasiun kan yang lebih dibutuhkan informasi kedatangan kereta,” kata Suprapto.
Pemberian izin, menurut Suprapto, perlu ada pertimbangan khusus serta situasional terkait boleh atau tidaknya musisi tampil di stasiun. Kehadiran musisi tidak boleh sampai menggangu layanan kepada para penumpang.
“Apalagi headway kedatangan mereka saat ini 5-10 menit. Apa mereka masih perlu kehadiran musisi?,” ujar Suprapto.
Suprapto mengatakan, penyelenggaraan acara musik di stasiun lebih memungkinkan jika diadakan untuk penumpang kereta jarak jauh. Kebetulan, kata dia, sudah pernah dilakukan di Stasiun Gambir. “Karena, kalau kereta jarak jauh kan waktu tunggunya bisa satu bahkan dua jam,” kata Suprapto.
Pendiri Institut Musik Jalanan (IMJ), Andi Malewa, berharap para pengamen jalanan yang berlisensi bisa diizinkan tampil di stasiun-stasiun kereta commuter line. “Di luar negeri itu biasa ada orang ngamen di stasiun dan menghibur penumpang yang ada di situ,” kata Andi.
Menurut Andi, jika diperbolehkan, pihaknya bersedia menyiapkan kelompok pengamen untuk standby sejak stasiun mulai beroperasi. Musisi ini, ujar Andi, bisa dikategorikan sebagai petugas stasiun khusus untuk kesenian. “Stasiun mulai buka jam berapa, kita siap datang jam segitu,” ujar Andi.
Pihak KAI, kata Andi, tidak perlu membayar para pengamen yang bermain musik di stasiun. Mereka hanya meminta agar diperbolehkan membuka kotak yang nantinya ditempatkan di depan para pengamen saat tampil.
Baca juga: Kartu Bebas Mengamen IMJ Dikembangkan di Jabodetabek
“Agar tidak menganggu penumpang, panggung musik bisa diadakan di stasiun besar saja seperti Stasiun Bogor, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Kota, serta beberapa stasiun yang mempunyai underpass,” ucap Andi.
IRSYAN HASYIM