Suporter Timnas Meninggal, Tersangka Beli Rocket Flare via Online
Editor
Ali Anwar
Senin, 4 September 2017 19:14 WIB
TEMPO.CO, Bekasi - Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Hero Henrianto Bachtiar mengatakan petasan yang dilempar Andrian Rico Palupi, 25 tahun, sehingga menewaskan suporter Tim Nasional Indonesia, Catur Juliantono, di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, berjenis rocket flare.
Menurut Hero, petasan rocket flare biasa dipakai untuk meminta pertolongan di tengah laut ketika kondisi darurat. "Tersangka beli secara online," katanya, Senin, 4 September 2017. Hero menuturkan, jika ditembakkan ke udara, roket bisa mencapai ketinggian 200-300 meter dengan kecepatan tinggi, lalu bertahan di atas.
Baca: Suporter Timnas Meninggal, Polisi Bekasi Tangkap Pelempar Petasan
Namun, jika ditembakkan ke arah horizontal, jarak tempuhnya bisa lebih jauh lagi dan lebih cepat. Adapun jarak antara korban Catur dan tersangka Rico berkisar 300 meter. Artinya, kata Hero, hanya beberapa detik setelah ditembakkan, roket tersebut sudah sampai ke lokasi dan mendarat di bagian mata korban.
“Ini mengakibatkan luka parah karena disertai tekanan serta ada percikan api dari peluru roket tersebut,” ujarnya. Tersangka, ujar Hero, membawa dua unit rocket flare dan hand flare ke dalam Stadion Patriot Candrabhaga ketika menyaksikan timnas Indonesia melawan timnas Fiji pada Sabtu, 2 September 2017.
Hand flare dinyalakan lebih dulu, setelah itu rocket flare. "Ketika roket flare dinyalakan, tersangka panik," ucapnya. Awalnya, Hero menambahkan, roket tersebut hendak diluncurkan mengarah ke lapangan. Namun di bawah masih banyak pemain.
Tak tahu ingin mengarahkan ke mana, mendadak peluru roket meluncur ke tribun timur dan mengenai sesama pendukung timnas. "Roket itu mengenai kepala korban," tuturnya. Menurut Hero, korban mengalami luka parah di bagian mata karena terkena tekanan roket serta percikan api.
Baca juga: Ini Ungkapan Duka Cita Irfan Bachdim buat Catur Yuliantono
Korban juga sempat mengeluarkan darah cukup banyak di lokasi kejadian sebelum meninggal dunia ketika dibawa Rumah Sakit Mitra Keluarga, Bekasi Barat.
ADI WARSONO