Cerita Pemenang Undian Rusunawa Rela Pindah meski Jaraknya Jauh  

Reporter

Editor

Sabtu, 16 September 2017 07:00 WIB

Seorang warga Kalijodo membawa barang miliknya ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Marunda, Jakarta, 23 April 2016. Warga Kalijodo direlokasi dari kawasan yang akan dibangun menjadi ruang terbuka hijau (RTH). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta mengundi warga DKI Jakarta yang akan menempati rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengundi 50 calon penghuni tiga rusunawa, yaitu Rusunawa Kamaruddin sebanyak 20 unit, Rusunawa Pulo Gebang sebanyak 20 unit, dan Rusunawa Pinus Elok sebanyak 10 unit.

Seorang warga Tanah Abang, Jakarta Pusat, Marwati, 50 tahun, merasa beruntung akhirnya ia mendapatkan satu unit rusunawa di Rusunawa Kamarudin, Penggilingan, Jakarta Timur. Marwa, begitu sapaannya, rela pindah meskipun rusunawa itu jauh dari rumah kontrakannya saat ini.
Baca: Pengundian Rusunawa, Djarot Minta Penghuni Lunasi Iuran Bulanan

"Alhamdulillah, mumpung ada kesempatan. Kalau enggak diambil, kayaknya sayang. Jauh kan enggak apa-apa," ujar Marwa saat dijumpai di Balai Kota Jakarta, Jumat, 15 September 2017.

Marwa menilai jauhnya lokasi tidak menjadi halangan untuk pindah ke rusunawa mengingat harga yang ditawarkan jauh lebih murah.

Setiap bulan Marwa harus membayar Rp 1 juta untuk mengontrak di kawasan Tanah Abang. Meskipun ia belum mengetahui harga sewa rusunawa, Marwa memprediksi biayanya hanya sekitar Rp 300 ribu setiap bulannya.

Sebagai seorang pedagang makanan, Marwa merasa tidak terbebani jika harus kehilangan pelanggannya. Ia menilai rezeki bisa didapat di mana saja, meski jauh sekalipun.

Nantinya Marwa akan tinggal bersama lima anaknya. "Jauh enggak apa-apa, sekarang zaman canggih, kendaraan apa saja sudah gampang," ujarnya.

Hal serupa juga dirasakan Asep Ediyana, 56 tahun, yang sudah menunggu undian sejak lima tahun lalu.

Simak: Penghuni Rusunawa Keberatan Tunggakan Dipampang di Pintu

Asep bersyukur penantian sejak 2012 berakhir karena mendapatkan satu unit rusunawa di Pulogebang, Jakarta Timur. Warga Cipinang Asem, Jakarta Timur, ini mengaku bisa berhemat apabila ia tinggal di rusunawa.

"Biasanya saya bayar kontrakan Rp 1 juta sebulan. Lumayan, saya masih bisa menabung sekarang," tutur Asep.

Meski akses dari Pulogebang ke tempat kerjanya di Mampang, Jakarta Timur, terlampau jauh, Asep enggan ambil pusing. Yang penting, kata dia, dia bisa mendapatkan harga sewa rumah yang lebih murah dengan ukuran yang lebih besar. "Nanti bisa diatur atau saya bisa menginap di tempat kerja," katanya.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

5 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

6 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

23 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.

Baca Selengkapnya