TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya bekerja sama dengan Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat dalam mengusut penyebaran konten pornografi anak gay.
"Kami sudah koordinasi dengan FBI, sudah bincang-bincang dan ketemu," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di kantornya pada hari ini, Senin, 18 September 2017.
Argo menuturkan, koordinasi tersebut dilakukan lantaran pendistribusian video pornografi anak menelan banyak korban dan berdasarkan keterangan pelaku yang ditangkap mereka afiliasi dengan perkumpulan pecinta sesama jenis di 49 negara. pendistribusian konten video porno tersebut melalui media sosial Twitter, WhatsApp, dan Telegram.
Mengingat kejahatan dilakukan di dunia maya, menurut Argo, polisi butuh banyak waktu dan ruang untuk menyelidiki kasus itu. "Lagi kami pilah satu per satu."
Tiga tersangka pelaku penyebaran konten pornografi gay anak yang telah ditangkap di antaranya YUL, 19 tahun, HER alias UHER, 30, dan IK, 30. Mereka menjual gambar atau video porno melalui akun Twitter bernama @VGKSale dan @freeVGK69. VGK merupakan singkatan umum di kalangan penyuka sesama jenis untuk video gay kids yang berisi video adegan seksual lelaki dewasa dengan anak laki-laki.
Para tersangka diringkus dalam operasi Nataya III oleh Satgas Khusus Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya di tiga tempat berbeda. YUL, admin akun Twitter @VGKSale dan grup telegram VGK Premium, dibekuk di kediamannya di Purworejo, Jawa Tengah, pada 5 September 2017.
Adapun HER alias UHER sebagai penyedia konten melalui akun Twitter @NeoHermawan2 dan @febrifebri745 dicokok di Garut, Jawa Barat, pada 7 September 2017. Sedangkan IK, pengguna akun Twitter @FreeVGK69 dan blog pribadinya Freevgk.blogspot.co.id, ditangkap di Bogor, Jawa Barat.
Ketiganya menjual gambar dan video pornografi anak gay dengan harga Rp 100 ribu. Pembeli kemudian bisa membayar via transfer ATM atau pulsa untuk 30-50 gambar atau video. Setelah membayar, ketiga tersangka akan membagikan gambar atau video tersebut melalui aplikasi WhatsApp atau Telegram.
FRISKI RIANA | ADAM PRIREZA
Berita terkait
Wakil Ketua KPK Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Berikut Sejumlah Kontroversi Nurul Ghufron
3 hari lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, mendapat sorotan publik. Berikut sejumlah kontroversi Nurul Ghufron.
Baca SelengkapnyaKecanduan Pornografi Meningkat sejak Pandemi, Begini Kata Pakar
18 hari lalu
Kecanduan pornografi meningkat di masa pandemi Covid-19 bahkan anak yang masih kecil pun sudah terpapar.
Baca SelengkapnyaAnak Hobi Bermain Game, Orang Tua Diminta Perhatikan Ratingnya
19 hari lalu
Orang tua diminta mengawasi anak ketika bermain game dengan memperhatikan rating atau klasifikasi yang tertera sesuai usia anak.
Baca SelengkapnyaCerita Shobur Membangun Jaringan Pornografi Anak Lintas Negara di Grup Telegram
42 hari lalu
Terpidana kasus jaringan pornografi anak Muhamad Shobur menceritakan bagaimana ia membuat jaringan pornografi anak melalui aplikasi Telegram.
Baca SelengkapnyaPuncak Gunung Es Pornografi Anak di Indonesia, Terbongkar Karena Informasi dari FBI
42 hari lalu
Kasus pornografi anak di Indonesia ibarat puncak gunung es yang melibatkan jaringan internasional. Terbongkar setelah ada informasi dari FBI.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Kode Transaksi Jual Beli Konten Pornografi Anak di Media Sosial
42 hari lalu
Terdapat kode khususn yang diberikan saat seorang pelaku ingin membeli konten video pornografi anak.
Baca SelengkapnyaWawancara Eksklusif Shobur Pelaku Utama Jaringan Video Porno Anak: Tutup Lembaran Hitam
43 hari lalu
Berawal dari main game online dan membelikan makanan, Shobur merekrut anak-anak untuk menjadi pemain video porno. Peminatnya dari luar negeri
Baca SelengkapnyaBerbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar
44 hari lalu
Polisi menangkap enam orang anggota orkes musik kelilng usai viral video perbuatan asusila dua personelnya
Baca Selengkapnya5 Terdakwa Pembuat Ribuan Video Porno Anak Jalani Persidangan di PN Tangerang
26 Februari 2024
Para terdakwa pembuat video porno anak itu menjual ribuan video hingga ke jaringan internasional.
Baca SelengkapnyaKasus Pornografi Anak Laki-laki di Bawah Umur, Polres Bandara Soekarno-Hatta Temukan 3.870 Video
24 Februari 2024
Polres Bandara Soekarno-Hatta menemukan sebanyak 3.870 video dan 1.245 foto bermuatan pornografi anak laki-laki.
Baca Selengkapnya