Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Abah Grandong Makan Kucing Hidup? Ini Kronologis dari Polisi

image-gnews
Razia kucing liar. TEMPO/Tony Hartawan
Razia kucing liar. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi mengungkap motif seorang pria makan kucing hidup-hidup di Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk menakuti orang lain. Pelaku diduga seorang jawara asal Rangkasbitung bernama Abang Grandong yang dipekerjakan untuk menjaga bangunan sengketa.

Kepala Kepolisian Sektor Kemayoran Komisaris Syaiful Anwar menerangkan, informasi didapat setelah polisi memeriksa dua saksi dari peristiwa yang dianggap sebagian masyarakat sebagai biadab itu. Tidak hanya biadab tapi meresahkan karena perilaku direkam video dan viral di media sosial.

Syaiful menuturkan kalau Abah Grandong mendapat perintah untuk mengusir sejumlah pemilik warung yang berada di lokasi sama dengan tanah dan bangunan yang dijaganya. Sebelumnya dia didatangkan khusus dari Rangkasbitung. Dua saksi di atas yang ditugaskan membawa ke Jakarta. 

"Bapak itu dapat tugas dari pihak pendiri tembok, bahwa warung-warung ini harus tidak boleh berdagang lagi," kata Syaiful, Selasa 30 Juli 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Grandong lalu mendapati setidaknya tiga pedagang yang masih berjualan. Dia meminta para pedagang itu untuk mematikan listrik dan menutup warung. Namun, ada satu pedagang yang menolak perintah Grandong. "Maka diambil kucing itu terus dimakan," kata Syaiful.

Menurut Syaiful, tanah lokasi bangunan yang dijaga Abah Grandong tercatat milik Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran atau PPKK. Tapi Syaiful memastikan identitas kepemilikan itu berbeda dengan yang mempekerjakan Grandong.

"Kami saat ini sedang melakukan pengejaran ke Rangkasbitung untuk menangkap Abah Grandong," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bobby, Kucing Kesayangan Prabowo: Dari Kertanegara Menuju Istana Negara

1 hari lalu

Bobby Kertanegara dipastikan jadi penghuni Istana Negara temani Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto. (ANTARA/instagram @bobbykertanegara)
Bobby, Kucing Kesayangan Prabowo: Dari Kertanegara Menuju Istana Negara

Presiden Prabowo mengajak Bobby berbincang santai. "Bobby mau lihat kamar Bobby?" tanya Presiden ke-8 RI itu.


7 Alasan Kucing Suka Menjilat Pemiliknya

20 hari lalu

Ilustrasi alergi kucing. Shutterstock.com
7 Alasan Kucing Suka Menjilat Pemiliknya

Berikut adalah hal-hal yang perlu kamu ketahui tentang kebiasaan kucing menjilat pemiliknya.


5 Alasan Kucing Jadi Hewan Peliharaan Favorit Banyak Orang

20 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
5 Alasan Kucing Jadi Hewan Peliharaan Favorit Banyak Orang

Jika Anda belum memelihara kucing, berikut beberapa alasan Anda akan jatuh cinta pada kucing.


Video Viral Pengendara Motor di Bogor Acungkan Celurit, Polisi: Anak-anak Berjanji Tidak Mengulangi Lagi

22 hari lalu

Ilustrasi pengendara motor kebut-kebutan. TEMPO/Iqbal Lubis
Video Viral Pengendara Motor di Bogor Acungkan Celurit, Polisi: Anak-anak Berjanji Tidak Mengulangi Lagi

Anggota Polsek Tanah Sareal Bogor mendatangi pemilik kendaraan yang terdeteksi dari pelat nomor motor yang terekam di video viral itu.


Mengenal Pulau Kucing Aoshima di Jepang, Dulu Desa Nelayan Terpencil

25 hari lalu

Kucing mengelilingi warga ketika mereka turun dari perahu di pelabuhan di pulau Aoshima, Prefektur Ehime, Jepang 25 Februari 2015. Kebanyakan kucing tersebut menempati rumah-rumah kosong dan melakukan aktivitas dengan bebas. REUTERS/Thomas Peter
Mengenal Pulau Kucing Aoshima di Jepang, Dulu Desa Nelayan Terpencil

Sebelum jadi pulau kucing, Aoshima merupakan desa nelayan terpencil yang berkembang pesat berkat banyaknya ikan sarden di perairan sekitarnya.


Pulau Kucing Populer di Jepang Diperkirakan Tak Bertahan Lama Lagi , Ini Sebabnya

25 hari lalu

Kerumunan kucing memenuhi jalan menuju dermaga di Pulau Aoshima, Prefektur Ehime, Jepang, 25 Februari 2015. Sekumpulan kucing mendominasi sebuah pulau terpencil di selatan Jepang, dengan perbandingan populasi sekitar enam banding satu. REUTERS/Thomas Peter
Pulau Kucing Populer di Jepang Diperkirakan Tak Bertahan Lama Lagi , Ini Sebabnya

Aoshima, salah satu pulau kucing di Jepang, dihuni ratusan kucing, lebih banyak dari pada penduduknya yang hanya belasan.


Penjelasan Polda Jateng soal Perintah Berkomentar Positif di Video Balasan Kapolda Enggan Salami Andika Perkasa

25 hari lalu

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto (ANTARA/I.C. Senjaya)
Penjelasan Polda Jateng soal Perintah Berkomentar Positif di Video Balasan Kapolda Enggan Salami Andika Perkasa

Polda Jateng menjelaskan perihal adanya perintah kepada jajarannya untuk berkomentar positif di video balasan atas video Kapolda enggan salami Andika


Kasus Anak Nikita Mirzani Viral, Komnas Perempuan: Jangan Sebar Video Anak

30 hari lalu

Nikita Mirzani bersama Kuasa Hukumnya Fahmi Bachmid saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa, 17 September 2024. TEMPO/Dani Aswara
Kasus Anak Nikita Mirzani Viral, Komnas Perempuan: Jangan Sebar Video Anak

Kasus Anak Nikita Mirzani, Komnas Perempuan menghimbau agar para pihak tidak membagikan konten video anak yang bisa merugikan anak di masa depan.


Mengenali 5 Jenis Singa, Asia dan Afrika

34 hari lalu

Ilustrasi Singa. shutterstock.com
Mengenali 5 Jenis Singa, Asia dan Afrika

Singa salah satu spesies hewan buas yang beragam jenisnya


Kemenlu Sebut Ada 107 WNI Korban TPPO di Myanmar sepanjang tahun 2024

41 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri
Kemenlu Sebut Ada 107 WNI Korban TPPO di Myanmar sepanjang tahun 2024

Kemenlu menyatakan telah berhasil memulangkan 44 orang WNI korban TPPO di Myanmar, 63 orang lainnya masih diupayakan.