TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan pemindahan bangunan cagar budaya, Tugu Jam Thamrin, ke kawasan Monumen Nasional (Monas) dilakukan secara bertahap. Fase pertama pemindahan Tugu Jam Thamrin telah selesai Senin malam, 29 November 2021.
"Pertama kami memindahkan puncak menara dan jam. Tahap pertama ini baru saja selesai tadi malam," kata Silvia dalam diskusi secara virtual, di Jakarta, Selasa, 30 November 2021, seperti dikutip Antara.
Pemindahan ini sebagai imbas dari proyek pembangunan Stasiun Thamrin dalam MRT Jakarta Fase 2A yang menghubungkan Bundaran HI-Kota. Pemindahan tugu jam yang berada di silang Jalan Kebon Sirih dan Jalan MH. Thamrin itu dilakukan dalam tiga tahapan.
Tahap kedua pemindahan dilakukan pada bagian tiang utama dan kanopi pos polisi. Pada tahap ketiga, pemindahan dilakukan pada pos polisi dan sebagian pondasi segi delapan.
Keseluruhan tahapan pemindahan Tugu Jam Thamrin ditargetkan selesai pada pertengahan Desember 2021. "Bagian-bagian dari Tugu Jam ini kami pindahkan dan kami simpan sementara di Monas," kata Silvia.
Selama penyimpanan di Monas, mesin jam tersebut akan tetap difungsikan dan perawatannya dilakukan oleh Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.
Menara atau Tugu Jam Thamrin merupakan bangunan yang diresmikan sejak Juni 1969 dengan tinggi 12,5 meter.
Jam raksasa tersebut dibangun agar warga Ibu Kota dapat menghargai waktu, terutama saat memasuki jam kantor.
Pada proses pemindahan dan penyimpanan Tugu Jam Thamrin akan diberikan penahan berupa "bracing" baja untuk menjaga kestabilan struktur selama disimpan.
Tugu Jam Thamrin akan ditempatkan di lokasi semula setelah pembangunan Stasiun MRT Thamrin selesai pengerjaannya.
ANTARA
Baca juga:
MRT Jakarta Lakukan Rekayasa Lalu Lintas Selama Pemindahan Tugu Jam Thamrin