TEMPO Interaktif, Bogor: Kepala Keamanan Rumah Tahanan Pondok Rajek, Bogor, Rhamdani Boy, membantah Ferry Idam Heriansyah alias Ryan mogok makan sejak Kamis (28/1) lalu. Menurut dia, pada Kamis itu Ryan memang tidak makan siang karena puasa. “Selama ini Ryan sering puasa Senin dan Kamis, bukan mogok makan,” kata Rhamdani, Minggu (1/2).
Menurut dia, kabar Ryan mogok makan sengaja digulirkan pengacaranya untuk mencari sensasi. “Sewaktu pengacara menjenguk kemarin (Sabtu 31/1), mereka makan sama-sama. Saya rasa ini hanya trik pengacara untuk mecari sensasi,” ujarnya.
Rhamdani menegaskan, tidak ada pelarangan bagi Ryan untuk mengenakan gamis, seperti yang diberitakan sejumlah media massa. Namun, setiap kali mengikuti sidang, Ryan memang dianjurkan memakai pakaian terdakwa, yaitu kemeja putih dan celana panjang hitam. “Kami di sini juga tidak melarang Ryan mengenakan gamis,” katanya.
Sebelumnya, kuasa hukum Ryan, G. Nyoman, menyatakan sudah mencoba meminta penjelasan kepada jaksa. Namun, upayanya itu belum berhasil. “Beberapa kali kami tanyakan pelarangan pakaian gamis , mereka (jaksa) menghindar,” ujar Nyoman.
Ryan adalah pelaku pembunuhan berantai. Ia sedikitnya membantai sembelas orang dengan cara dicincang. Korban yang mayatnya dikubur di belakang rumahnya di Jombang, Jawa Timur, ada dan dihajar kepala korban linggis. Pemuda yang dikabarkan suka dengan sesama jenis ini diancam hukuman mati
DIKI SUDRAJAT