TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta kembali menduduki posisi pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Sabtu pagi. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Sabtu pagi, pukul 06.00, indeks kualitas udara (AQI) Jakarta berada di angka 164 atau masuk dalam kategori tidak sehat untuk angka partikel halus atau particulate matter (PM) 2,5.
Situs pemantau kualitas udara realtime itu menempatkan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Setelah Jakarta, kota di peringkat kedua dengan kualitas udara terburuk adalah Dubai, Uni Emirat Arab. Indeks kualitas udara Dubai tercatat 156. Berikutnya Johannesburg, Afrika Selatan, dengan AQI 153.
Beberapa Wilayah Jakarta Catat Kualitas Udara Buruk
Pada Sabtu pagi ini, ada beberapa wilayah di Jakarta yang juga dilaporkan mempunyai kualitas udara terburuk, yaitu Kemang, Jeruk Purut, Pantai Indah Kapuk (PIK), Kebon Jeruk, Cilandak Barat dan Kuningan, Jakarta Selatan.
Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga menyebutkan kualitas udara di Jakarta secara umum berada pada kategori tidak sehat. Angka partikel halus penyebab polusi udara PM2,5, tercatat pada indeks 108.
Angka indeks 108 menunjukkan tingkat kualitas udara tidak sehat karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif.
Namun kualitas udara di Jakarta Pusat, yaitu di Bundaran HI jauh lebih baik dibanding sejumlah daerah tersebut. Indeks standar pencemar udara (ISPU) di Bundaran HI berada pada kategori sedang dengan angka 82.
Pilihan Editor: Banyak Pabrik Jadi Penyebab Kualitas Udara di Jakarta Timur Buruk, Ada Juga Polusi dari Bekasi