TEMPO.CO, Jakarta - Keramaian pembeli petasan dan terompet tahun baru tak terjadi di Pasar Gembrong, Cipinang, Jakarta Timur, pada Minggu 31 Desember 2023--hari terakhir sebelum pergantian tahun. Para penjualnya bahkan mengeluhkannya sebagai tersepi sepanjang sejarah mereka berjualan di pasar itu.
Ibnu Ubaillah, 23 tahun, misalnya. Penjual asal Jatinegara itu mengaku sudah berjualan petasan dan terompet sejak remaja di pasar yang dikenal menjual aneka mainan anak itu. Menurut dia, jumlah pembeli saat ini menurun sangat drastis. “Bahkan waktu zaman Covid-19 bisa lebih ramai daripada ini," katanya saat ditemui pada Minggu, 31 Desember 2023.
Sudah selama satu pekan Ibnu berjualan di Pasar Gembrong, sejak pukul 8 pagi hingga tengah malam setiap harinya. “Dari 30 Desember saya malah buka 24 jam khusus H-1 tahun baru, tapi tetap aja sepi,” kata dia lagi.
Hal serupa juga dirasakan oleh Yuani, 37 tahun. Dia mengeluhkan pelanggan yang hanya melihat-lihat tapi tidak membeli. “Ada aja orang cuma cobain doang terompet tapi nggak beli, ya saya langsung pisahkan dan nggak dijual lagi,” kata Yuani.
Sama seperti Ibnu, Yuani berjualan mulai pukul 8 pagi hingga tengah malam setiap harinya. Dan 24 jam pada hari ini dan kemarin. “Saya tidur di sini."
Berbeda dari dua pedangang musiman ini, Ipah Catipah adalah pedagang tetap spesialis terompet dan petasan di Pasar Gmbrong. Tapi keluhannya sama: baru pada tahun ini dirasakan sunyinya pembeli menjelang malam tahun baru.
“Sekarang sepi sih," katanya sambil menambahkan, "Justru ramainya waktu Covid-19 karena orang-orang kan pada nggak pulang kampung.”
Pilihan Editor: Bawaslu Jakarta Pusat Akhirnya Panggil Gibran, Minta Klarifikasi 2 Januari