Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Perjuangan Warga di Pedalaman Papua Menuju TPS Rumah Sagu dan Harapan Mereka terhadap Presiden Terpilih

image-gnews
Suasana Tempat Pemungutan Suara atau TPS di Kampung Atti, Distrik Minyamur, Papua Selatan yang terbuat dari daun sagu. Warga sudah berkumpul sejak pukul 08.00 WIT. Terhitung ada 238 pemilih yang terdaftar di sana. Foto: Diana Cristiana Da Costa Ati Mappi.
Suasana Tempat Pemungutan Suara atau TPS di Kampung Atti, Distrik Minyamur, Papua Selatan yang terbuat dari daun sagu. Warga sudah berkumpul sejak pukul 08.00 WIT. Terhitung ada 238 pemilih yang terdaftar di sana. Foto: Diana Cristiana Da Costa Ati Mappi.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilu 2024 sudah digelar secara serentak di Indonesia. Termasuk di daerah pedalaman yang lokasinya jauh dari ibu kota, tepatnya di Kampung Atti, Distrik Minyamur, Kabupaten Mappi, Papua Selatan. Antusias warga di sana terlihat jelang waktu pencoblosan Pemilu 2024, yakni Rabu, 14 Februari 2024. 

Menurut guru SDN Atti, Diana Cristiana Da Costa Ati Mappi, warga sudah berkumpul sejak pukul 08.00 WIT di tempat pemungutan suara (TPS). Lokasinya tak jauh dari pemukiman warga. “TPS ini jaraknya 700 meter dari sekolah. Kalau jarak dari gereja hanya 120 meter,” kata Diana, usai melaksanakan ibadah di Gereja pada Rabu, 14 Februari 2024 melalui sambungan video call. 

Perempuan berusia 28 tahun itu berujar, warga sudah membuat bangunan khusus di antara RT 01 dan RT 02, sejak awal Februari 2024. Menurut foto yang ia kirim, terlihat sebuah bangunan yang salah satu bahannya terbuat dari pohon sagu. Bangunan itu berada di tengah-tengah tanah lapang. Di dalam ruangannya tertempel kertas bertuliskan: TPS Kampung Atti.

Menurut cerita dari kaur kemasyarakatan setempat, Maxi Amkai, warga ikut berkontribusi dalam pembangunan TPS tersebut. “Daun sagunya yang baru dipetik, langsung dianyam oleh pace, mace, anak muda, serta aparat kampung,” kata dia saat dihubungi melalui video call WhatsApp pada Rabu, 14 Februari 2024.

Laki-laki berusia 63 tahun itu menuturkan rumah dari pohon sagu sudah menjadi tradisi bagi warga setempat. Berdasarkan cerita leluhurnya, pohon sagu melekat kuat dalam segala sendi kehidupan dan budaya masyarakat Papua. Suasana Tempat Pemungutan Suara atau TPS di Kampung Atti, Distrik Minyamur, Papua Selatan yang terbuat dari daun sagu. Warga sudah berkumpul sejak pukul 08.00 WIT. Terhitung ada 238 pemilih yang terdaftar di sana. Foto: Diana Cristiana Da Costa Ati Mappi.

Dari segi ekonomi, masyarakat mendapatkan manfaat dari hasil penjualan sagu. Hasil itulah yang mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seluruh bagian pohonnya bisa dimanfaatkan. Daunnya dapat djadikan atap dan dinding, sementara batangnya bisa jadi kerangka bangunan yang kokoh. Di sanalah warga memberikan hak suara mereka. 

Tercatat ada 238 suara yang menaruhkan harapannya kepada calon pemimpin bangsa Indonesia di TPS Kampung Atti. Mereka terdiri dari 117 laki-laki dan 121 perempuan. Diana berujar, warga yang terdaftar sebagai pemilih, seluruhnya memberikan hak suaranya di hari pencoblosan.

“Saya melihat, mereka ini memiliki kesadaran sendiri untuk memilih pemimpin. Tanpa diajak atau tidak, mereka sadar bahwa ini pesta demokrasi, dan harus menggunakan hak suaranya itu,” ucap Diana. 

Ia bercerita, anak-anak sekolah yang usianya sudah mampu untuk memilih, rela berkorban dari kota tempat mereka sekolah, lalu datang ke kampung halamannya untuk mencoblos. Bagaimana tidak, anak-anak itu harus merogoh kocek lebih mahal untuk membayar biaya transportasi, di mana medan yang mereka lalui juga tak biasa. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diana mengatakan, jalan di kampungnya sudah lama rusak. Maka, untuk menuju ke kampung warga harus menggunakan dua alternatif jalan. Pertama, mereka harus memutari laut dengan kapal yang risikonya lebih tinggi. Biayanya juga mahal, mengingat bahan bakar yang digunakan. 

Kedua, menggunakan jalan darat yakni menggunakan perahu lebih dulu kemudian berjalan kaki. Meski begitu, jalan di sana tidak mulus seperti di kota. Kondisi tanahnya rusak, berlumpur, dan harus melewati rawa-rawa. Perjalanan juga memakan waktu yang cukup lama. “Bagi warga yang sering berjalan, waktu tempuhnya hanya satu jam. Tapi yang tidak biasa, bisa sampai dua jam tiba di lokasi,” kata Diana. 

Meski begitu, Sabinus Amkai, salah satu siswa kelas 2 SMK, mengaku antusias datang ke TPS. Ia perlu meluangkan waktu seminggu, sebelum hari H pencoblosan untuk melakukan perjalanan. Semangat itu dibawanya dengan harapan, pemimpin Indonesia di 2024 nanti dapat memberikan fasilitas pendidikan yang layak, khususnya bagi warga di Kampung Atti. 

Ia berharap dengan pendidikan warga di sana bisa tinggal dengan tenang dan nyaman. “Kami ingin mendapatkan pendidikan yang layak seperti saudara-saudara kami yang di kota,” ucap Sabinus.

Senada dengan Sabinus, Maxi berharap agar pemimpin yang terpilih nanti lebih memperhatikan pendidikan di daerah-daerah pedalaman. Ia juga berharap agar akses transportasi di kampungnya segera mendapat perbaikan. 

Menurut pantauan Vian yang juga merupakan guru penggerak di sana, petugas TPS melakukan perhitungan suara hingga larut malam. Berbekal lampu penerangan seadanya, mereka mulai menghitung suara dari pukul 18.30 WIT hingga 01.00 WIT. Hasilnya, 233 orang memilih pasangan Ganjar-Mahfud dan 5 orang memilih pasangan Anies-Cak Imin. Sementara itu, tak ada suara yang diberikan untuk pasangan Prabowo-Gibran.

Pilihan Editor: Di TPS Pedalaman Papua, Tak Ada yang Pilih Prabowo-Gibran

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hadapi Pilkada 2024, PDIP: Solid dan Jangan Tertipu yang Mengaku Sahabat tapi Berkhianat

6 jam lalu

Tim Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto tiba di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Sabtu 23 Maret 2024. Kedatangan Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud mengajukan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa pemilu. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Hadapi Pilkada 2024, PDIP: Solid dan Jangan Tertipu yang Mengaku Sahabat tapi Berkhianat

Dalam rapat partai di Majalengka, Hasto minta kader PDIP waspadai pihak mengaku sahabat tapi sebenarnya pengkhianat.


Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

6 jam lalu

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto (kanan) saat memimpin rapat kerja membahas persiapan Pemilu 2024 dengan BIN di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 9 November 2023. Rapat tersebut membahas deteksi dini dan cegah dini persiapan Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

Penentuan PDIP usai Pilpres 2024 nantinya akan dibahas dalam rakernas bersamaan dengan evaluasi peta politik pada pemerintahan Prabowo-Gibran.


PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

7 jam lalu

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menjawab kesiapan Megawati jadi saksi di MK saat ditemui media di Jakarta Pusat, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

Sekjen PDIP, Hasto, mengatakan kondisi demokrasi Indonesia sedang terguncang akibat pragmatisme politik berlebihan di pemilu 2024.


Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

17 jam lalu

Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) menunjukkan alat bukti narkoba berupa sabu, narkotika, dan jenis obatan-obatan terlarang di gedung Mabes Polri, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.


Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

17 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).


PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

18 jam lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB


Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

1 hari lalu

Wapres terpilih yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara pembagian sepatu gratis untuk anak-anak sekolah tak mampu di SMKN 8 Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.


Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

1 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.


PPP Jadi Partai Terbanyak yang Gugat Sengketa Pileg ke MK

1 hari lalu

Pelaksana Tugas (Plt) Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang ditunjuk pada September 2022, Mardiono menempati posisi keempat sebagai ketua partai terkaya. Berdasarkan laporan LHKPN 31 Desember 2022, Mardiono memiliki total harta kekayaan sebanyak Rp1,2 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis
PPP Jadi Partai Terbanyak yang Gugat Sengketa Pileg ke MK

Salah satu yang diajukan PPP adalah perkara nomor 46-01-17-16/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024 tentang sengketa hasil pemilihan DPRD Kota Serang, Banten.


Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

1 hari lalu

Tumbu Saraswati. FOTO/instaram/tumbusaraswati
Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

Jasa Tumbu Saraswati dirikan Tim Pembela Demokrasi Indonesia. Simak peran TPDI selama Pemilu 2024.