Penyelidikan tentang pembuatan KTP dengan identitas palsu Chaowalit, akan didalami oleh Polda Aceh dan Polda Sumatera Utara. Warga negara Thailand ini kabur dari Thailand ke Aceh, kemudian ke Sumatera Utara.
Dalam kasus ini, Polri memeriksa delapan saksi, yaitu pengemudi ojek online, sopir taksi, agen pengiriman uang, jasa sewa kapal, dan teman Chaowalit selama pelariannya di Indonesia.
Chaowalit merupakan bandar narkoba jaringan internasional di Myanmar, Thailand, dan Australia. Dia dipenjara atas tindak pidana narkoba. Dia kabur saat dirawat di rumah sakit pada 22 Oktober 2023 dengan bantuan beberapa rekannya. Dia juga menembak anggota kepolisian Thailand.
Berdasarkan hasil penyidikan, Chaowalit masuk Indonesia melalui jalur laut dengan menumpang kapal cepat yang berlayar selama 17 jam dari Thailand ke Aceh pada 8 Desember 2023.
Diduga Chaowalit memiliki kaki tangan yang membantu pelariannya, mulai kabur dari penjara hingga mempersiapkan semua kebutuhannya saat berada di Indonesia.
“Ini pasti ada yang membantu, karena untuk kabur dari Thailand menggunakan kapal bukan gratisan, pasti ada biayanya termasuk juga biaya hidup selama di Indonesia, sehingga ada yang transfer uang masuk ke rekeningnya,” katanya.
Direskrimum Polda Sumatera Utara Kombes Pol Sumaryono mengatakan penyelidikan KTP palsu bandar narkoba Thailand Chaowalit Thungduang itu sedang berjalan. Sudah ada 17 saksi yang diperiksa. “Kami sudah dalami ada dua orang, terutama kami melakukan penekanan pada pembuat KTP palsu. Kedua, adalah pembuat rekening atas nama Sulaiman, ini masih berproses dan akan kami proses penegakan hukum secara profesional,” katanya.
Pilihan Editor: Viral Ibu Melakukan Pelecehan Anaknya Sendiri, Keluarga Pelaku Sempat Ancam Suami