TEMPO.CO, Jakarta - Para hakim dari berbagai daerah telah berdatangan di gedung Mahkamah Agung untuk mengadakan audiensi soal tuntutan mereka pada Senin siang pukul 12.30. Dari total 148 hakim dari berbagai daerah, 128 di antaranya berasal dari luar Jakarta.
Para hakim yang melakukan cuti massal pada 7-11 Oktober 2044 itu akan mengajukan tiga tuntutan saat audiensi di Mahkamah Agung. Pada jam yang sama audiensi juga dilakukan di kantor Menteri Hukum dan HAM.
"15 perwakilan diterima masuk untuk adiensi di MA, sisanya menunggu di ruang tunggu. Enam hakim ke Menkumham," ujar Bahara Ivanovski Stevanus Napitupulu, hakim dari Pengadilan Negeri Sanggau, Kalimantan Barat, yang mengikiti audiensi di gedung MA, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin, 7 Oktober 2024.
Tiga tuntutan yang mereka suarakan antara lain pengesahan RUU Jabatan Hakim, pengesahan RUU Contempt of Court dan mendesak diterbitkannya peraturan pemerintah yang menjamin keamanan hakim. Semua hal itu berkaitan dengan perbaikan kesejahteraan hakim, hingga kenaikan gaji dan tunjangan hakim yang tidak mengalami perubahan sejak 12 tahun terakhir.
Dalam pantauan Tempo, audiensi di MA mulai berlangsung pukul 13.00. Sampai berita ini ditulis audiensi masih berlangsung. Perwakilan Mahkamah Agung adalah Wakil Ketua Mahkamah Agung (MA) Bidang Non Yudisial Suharto, Wakil Ketua MA Bidang Yudisial Sunarto, Ketua Kamar Pembinaan MA Syamsul Maarif dan beberapa kepala biro di MA.
Audiensi hakim dengan hakim agung itu juga dihadiri oleh perwakilan Komisi Yudisial, Kemenkeu, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) Yasardin dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Komisi Yudisial diwakili oleh Wakil Ketua KY Siti Nurdjanah dan anggota sekaligus Jubir KY Mukti Fajar Nur Dewata.
Dari Kemenkeu diwakili oleh Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata dan Direktur Anggaran Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan, dan Bagian Bendahara Umum Negara (ABID PHPK BA BUN) Dwi Pudjiastuti Handayani.
Selain kegiatan audiensi di Jakarta, ribuan hakim cuti bersama selama sepekan untuk menuntut kesejahteraan dan kenaikan gaji hakim. Solidaritas Hakim Indonesia mencatat 1.748 hakim dari berbagai daerah mengikuti cuti massal pada 7 -11 Oktober 2024.
Pilihan Editor: Dua Konglomerat Diduga Ikut Cawe-cawe Pemilihan Ketua MA
