Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siswa Madrasah Aliyah As-Syafi'iyah Korban Penganiayaan Telah Siuman Setelah Koma Dua Hari

Reporter

Editor

Suseno

image-gnews
Mukti (49 tahun), menjelaskan kondisi putranya berinisial AAP (16 tahun) yang menjadi korban penganiayaan di area Madrasah Aliyah As-Shafi'iyah 01 Tebet. Mukti ditemui di RSUD Budhi Asih, Jakarta Timur, Sabtu, 12 Oktober 2024. TEMPO/Dian Rahma Fika A
Mukti (49 tahun), menjelaskan kondisi putranya berinisial AAP (16 tahun) yang menjadi korban penganiayaan di area Madrasah Aliyah As-Shafi'iyah 01 Tebet. Mukti ditemui di RSUD Budhi Asih, Jakarta Timur, Sabtu, 12 Oktober 2024. TEMPO/Dian Rahma Fika A
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Siswa Madrasah Aliyah As-Syafi'iyah 01, Tebet, Jakarta Selatan, yang diduga menjadi korban penganiayaan, telah siuman pada 10 Oktober 2024. Siswa laki-laki berinisial AAP, 16 tahun, sebelumnya koma selama dua hari akibat cedera di kepala. Saat ini AAP masih menjalani perawatan untuk memulihkan kondisi kesehatannya. 

Mukti, ayah AAP, putranya menjalani operasi selama delapan jam pada Selasa lalu, mulai pukul 20.00 hingga Rabu pukul 04.00 WIB. "Tindakan ini cuma untuk penyelamatan nyawa saja," kata Mukti menirukan pernyataan dokter bedah dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih, Jakarta Timur, saat ditemui pada Sabtu, 12 Oktober 2024.

Mukti memperlihatkan hasil CT scan kepala AAP. Mukti menjelaskan bahwa otak kanan anaknya mengalami pendarahan internal hebat. "Terus otak yang sebelah kiri itu remuk, rusak," ucap Mukti memperjelas keadaan AAP yang sempat dinyatakan kritis sebelum operasi.

Menurut keterangan Mukti, tim medis membongkar kepala anaknya dari belahan otak kanan dulu lalu beralih mengoperasi ke belahan otak kiri. "Setelah operasi, dibawa ke ruangan ICU lalu dipasang berbagai peralatan karena kondisinya sudah lemah," kata Mukti. Sehari berselang pasca operasi, AAP menunjukkan tanda-tanda siuman dengan membuka mata dan menggerakkan jemari tangan meski masih lemah.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan tingkat kerusakan yang dinilai fatal itu, AAP belum bisa merespon stimulus yang diberikan oleh dokter. Mukti menceritakan ulang saat dokter memanggil nama AAP sembari menepuk kedua tangan untuk mengetahui tingkat kesadaran anaknya. "AAP, pejamkan mata. Enggak dengar kan? Enggak pejamkan mata kan? Cuma begitu aja bisanya sekarang," kata Mukti.

Pada Sabtu, 12 Oktober 2024 sekira pukul 13.00 WIB, Tempo berkesempatan melihat kondisi langsung AAP di ruang ICU lantai 3 rumah sakit. AAP terlihat membuka mata dengan pandangan ke atas. Saat Mukti mencoba mengajak berbicara, AAP mengeluarkan suara samar dengan bibir yang sedikit terbuka. Dalam kunjungan singkat itu, AAP menggerakkan tangan kirinya serta kedua kakinya.  

Mukti menyampaikan, anaknya belum mampu berkomunikasi. Sekitar pukul 16.30 WIB perawat RSUD Budhi Asih memindahkan AAP dari ICU menuju ruang observasi di lantai 9. Mukti menduga pemindahan itu berdasarkan kondisi putranya yang berangsung membaik. Perawat yang bertugas di lantai 9 RSUD Budhi Asih menolak memberikan keterangan kepada Tempo.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemendikbudristek Wujudkan Lingkungan Pendidikan yang Aman dan Inklusif

1 jam lalu

Siswa SDN Peudawa Puntong di Seuneubok Teungoh, Aceh Timur, mengikuti metode pelajaran di luar kelas. Metode ini mengajak siswa untuk belajar memanfaatkan lingkungan sekitar.  Dok. Kemendikbudristek
Kemendikbudristek Wujudkan Lingkungan Pendidikan yang Aman dan Inklusif

Kemendikbudristek wujudkan pendidikan aman dan nyaman bagi peserta didik.


Pelajar MA Korban Penganiayaan di Tebet Didiagnosis Cacat Seumur Hidup

1 jam lalu

Ilustrasi tawuran/perkelahian penganiayaan. Shutterstock
Pelajar MA Korban Penganiayaan di Tebet Didiagnosis Cacat Seumur Hidup

AAP, 16 tahun, sempat koma karena mengalami cedera otak parah akibat penganiayaan yang diduga dilakukan teman-temannya


Kronologi Siswa Madrasah Aliyah di Tebet Koma Diduga Akibat Dipukuli Kakak Kelas

1 hari lalu

Ilustrasi perkelahian. Shutterstok
Kronologi Siswa Madrasah Aliyah di Tebet Koma Diduga Akibat Dipukuli Kakak Kelas

Seorang siswa Madrasah Aliyah mengalami cedera otak hingga koma, diduga karena dianiaya oleh kakak kelasnya, tapi polisi mengatakan mereka duel.


Keluarga Siswa Madrasah Aliyah yang Cedera Otak hingga Koma Ajukan Surat Permohonan Pendampingan ke KPAI dan DPR

1 hari lalu

Keluarga Siswa Madrasah Aliyah yang Cedera Otak hingga Koma Ajukan Surat Permohonan Pendampingan ke KPAI dan DPR

Kuasa hukum siswa Madrasah Aliyah itu akan mengajukan surat permohonan pendampingan ke berbagai lembaga untuk mengawasi proses pengusutan kasus.


Kasus Penganiayaan Siswa MA di Tebet Berujung Koma, Polisi Disebut Belum Tangani Laporan

1 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan
Kasus Penganiayaan Siswa MA di Tebet Berujung Koma, Polisi Disebut Belum Tangani Laporan

Pengacara tetap berharap Polres Metro Jakarta Selatan mengusut laporan dugaan penganiayaan yang mengakibatkan AAP koma hingga sekarang.


Polisi Sebut Siswa MA As-Syafi'iyyah Tebet Bukan Korban Penganiayaan, tapi Berkelahi Masalah Asmara

1 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan
Polisi Sebut Siswa MA As-Syafi'iyyah Tebet Bukan Korban Penganiayaan, tapi Berkelahi Masalah Asmara

Siswa MA di Jakarta Selatan mengalami luka parah hingga koma, diduga menjadi korban penganiayaan oleh kakak kelasnya. Begini penjelasan polisi.


Kasus Ketum Parpol Aniaya Selebgram AN Selesai, Laporan Dicabut di Hari yang Sama

3 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi saat memberikan keterangan pers soal ketua umum parpol (ARS) yang aniaya selebgram (AN) pada Rabu, 9 Oktober 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Kasus Ketum Parpol Aniaya Selebgram AN Selesai, Laporan Dicabut di Hari yang Sama

Kasus penganiayaan yang sempat dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 4 Oktober 2024 dicabut di hari yang sama dengan alasan kekeluargaan.


Kasus Bullying Binus Simprug, Kuasa Hukum Korban: Jangan Salahkan Kalau Kami Gaspol

3 hari lalu

Rapat dengar pendapat Komisi III DPR terkait kasus perundungan siswa SMA Binus School Simprug di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 17 September 2024. Foto: ANTARA/Melalusa Susthira K
Kasus Bullying Binus Simprug, Kuasa Hukum Korban: Jangan Salahkan Kalau Kami Gaspol

Kuasa hukum korban bullying Binus Simprug mengatakan tidak ada perdamaian dalam proses hukum kasus itu.


Sunan Kalijaga Klaim akan Laporkan Ketum Parpol atas Dugaan Penganiayaan, Polisi: Belum Ada Laporan

5 hari lalu

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi. Tempo/M. Faiz Zaki
Sunan Kalijaga Klaim akan Laporkan Ketum Parpol atas Dugaan Penganiayaan, Polisi: Belum Ada Laporan

Hingga Senin, 7 Oktober 2024, kepolisian belum mendapat laporan Sunan Kalijaga soal dugaan penganiayaan yang dilakukan ketua umum partai.


Ini Peran 4 Tersangka Baru Pembubaran Diskusi Diaspora Kemang

6 hari lalu

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, menyampaikan informasi terbaru kasus penemuan tujuh mayat di kali Kota Bekasi, Senin, 23 September 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Ini Peran 4 Tersangka Baru Pembubaran Diskusi Diaspora Kemang

Keempat tersangka pembubaran diskusi ini ditangkap di daerah Jakarta Timur.