TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menugaskan direksi PT MRT Jakarta yang baru untuk bergerak cepat setelah dipilih Pemerintah Jakarta--pemegang saham mayoritas--untuk memimpin perusahaan. (Baca: Jokowi Yakin dengan Kemampuan Dono Boestami)
Ada dua hal yang diinginkan Jokowi menjadi prioritas. Hal pertama adalah PT MRT harus segera menentukan pemenang tender. Jokowi tidak ingin tender yang sudah dimulai sebelum dia menjabat belum juga rampung. "Satu bulan untuk itu. Tender sebelum saya, lho. Artinya, harus segera diputuskan yang menang," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin, 25 Maret 2013.
Setelah perintah pertama ini berjalan, Jokowi meminta perintah kedua segera dijalankan. Perintah keduanya yaitu peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek mass rapid transit (MRT). "Groundbreaking langsung cor. Monorel juga sama seperti itu," dia mengatakan.
Mengenai harga tiket dan target penumpang, menurut Jokowi, masih terlalu dini untuk diperbincangkan. Soalnya, harga yang dibicarakan hari ini tidak sama pada saat MRT selesai dibangun pada 2017 mendatang. Dia meminta ada kalkulasi lagi mengenai hal tersebut. Asalkan, perhitungan baru bisa membuat harga tiket dan perhitungan penumpang lebih efisien. (Baca: Tiga Hal Penting agar MRT Segera Berjalan)
Direktur Utama PT MRT, Dono Boestami, belum mau berkomentar banyak mengenai rencana perusahaan ke depannya. Namun, dia berjanji akan segera mengerjakan apa yang diperintahkan Gubernur Jokowi. "Masih terlalu dini. Untuk kesekian waktu baru bisa bicara. Saat ini, masih baru sekali. Baru pindahan, jangan dulu," kata Dono.
SUTJI DECILYA
Baca Juga:
Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Baca juga:
Rasyid Divonis 5 Bulan Penjara, Percobaan 6 Bulan
Divonis Bersalah, Bisakah Rasyid ke London?
Jokowi Akan Bangun Dua Stadion Bola Baru
Restorative Justice Tak Pantas untuk Rasyid Rajasa