TEMPO.CO, Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengatakan ada keterlibatan anggota polisi dalam penyekapan dan penyiksaan buruh di pabrik panci di Kampung Bayur Opak, Desa Lebak Wangi, Sepatan, Kabupaten Tangerang. "Ada dua anggota Brimob yang kami cium terlibat dalam kasus ini," kata Koordinator Eksekutif Kontras, Haris Azhar dalam jumpa pers di kantornya, Senin, 6 Mei 2013.
Pengakuan itu diperoleh Kontras dari korban. Setidaknya 20 dari total 25 buruh yang menjadi korban penyekapan mengaku pernah melihat dua anggota Brimob di lokasi pabrik. Kontras mengindentifikasi dua oknum Brimob itu bernama Agus dan Nurjaman.
Menurut pengakuan korban, kedua oknum brimob ini menjadi alat intimidasi dari empunya pabrik, Yuki Irawan, beserta centengnya. "Kalau korban tidak bekerja dengan baik, Yuki ancam bakal suruh dua oknum Brimob ini untuk pukul, siksa dan bahkan menembak korban," kata Haris.
Para korban juga mengaku sering melihat mobil dinas Polsek Sepatan terparkir di rumah Yuki. Haris menyesalkan penyidik Polres Kota Tangerang tidak mengembangkan kebenaran temuan ini. Menurut dia, Polres Kota Tangerang seakan menutupi kemungkinan keterlibatan rekan mereka sendiri. "Dalam BAP (berita acara pemeriksaan) kami tidak temukan ini," kata Haris.
Kepolisian Resor Kota Tangerang menggerebek CV Cahaya Logam, produsen panci, Jumat, 3 Mei 2013. Pabrik milik Yuki Irawan ini sudah beroperasi selama 1,5 tahun. Di sana polisi menemukan 25 buruh disekap. Sebagian besar dari mereka berpakaian kumal, menderita penyakit kulit, dan kelopak mata gelap.
INDRA WIJAYA
Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg
Baca juga:
Saling Pecat di Tubuh Kadin Indonesia
Ekspor Gas Rugikan Negara
Bank BUMN Perlu Dimerger
Bakrie Telecom Merugi Rp 97,47 Miliar