TEMPO.CO, Bekasi - Sebanyak 55 siswa sekolah menengah pertama sederajat di Kota Bekasi, mengikuti ujian nasional susulan, mulai Senin, 11 Mei 2014. Ujian susulan ini digelar karena pelajar-pelajar tersebut tak dapat mengikuti ujian nasional reguler yang digelar pada 4-7 Mei lalu.
"Dipusatkan di lima titik masing-masing subrayon," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Rudi Sabarudin. Ujian susulan yang dilaksanakan selama empat hari, 11-14 Mei, dipusatkan di SMP Negeri 12 Kota Bekasi, SMP Negeri 19, SMP Negeri 23, SMP Negeri 16, dan SMP Negeri 2.
Menurut Rudi, para peserta UN susulan tersebut tak dapat mengikuti ujian utama karena sakit. "Sudah mendapatkan izin, jadi tak ada yang tanpa keterangan," kata Rudi. Dia mengatakan, para siswa yang mengikuti UN susulan harus membawa surat keterangan dokter.
Adapun soal yang diujikan, kata dia, berbeda dengan soal pada ujian nasional serentak. Ini dilakukan untuk mengantisipasi kecurangan. Ia mengatakan, sistem pelaksanaan ujian nasional susulan tersebut tak ada bedanya dengan ujian utama beberapa waktu lalu. "Ada pengawas, peserta juga dilarang mencontek," kata Rudi.
Rudi menambahkan, hasil ujian nasional tingkat SMP akan diumumkan pada 10 Juni mendatang melalui Kantor Pos. Adapun jumlah pesertanya mencapai 37.983, dari 308 sekolah. Rinciannya, 39 SMP negeri, 6 SMP terbuka, 191 SMP swasta, 3 MTs negeri, dan 69 MTs swasta. "Kami targetkan seratus persen lulus," kata Rudi.
ADI WARSONO