TEMPO.CO, Tangerang - Sekolah Dasar Tunas Mulia Montessori, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, melaporkan orang tua ASP, siswa korban penganiayaan di sekolah itu, ke polisi. YC, ibu ASP, dituding melakukan pencemaran nama baik sekolah karena mengumbar keburukan sekolah di media sosial.
"Laporan kami layangkan pada 9 Oktober lalu," kata pengacara Sekolah Montessori, Bastian Manulu, Senin, 19 Oktober 2015
Bastian mengatakan ibu ASP mempublikasikan kejelekan sekolah di Facebook. "Kalimat-kalimatnya mengandung pencemaran nama baik dan penghinaan," ujar Bastian. Kalimat tersebut, kata dia, dikomentari lebih dari 5.000 orang.
Wakil Kepala SD Montessori Gading Serpong Junita Manurung mengatakan hinaan ibu ASP di media sosial itu telah berdampak buruk pada citra sekolah. Hal ini, ia melanjutkan, berdampak pada jumlah pendaftar dalam penerimaan siswa baru sekolah itu tahun ini. "Pada 10 Oktober kami open school siswa baru, ternyata jumlahnya menurun hingga 50 persen dari tahun sebelumnya," tutur Junita.
Menurut Junita, tuduhan kasus kekerasan di sekolah itu juga telah mengusik keamanan dan kenyamanan sekolah. "Siswa dan orang tua merasa terganggu," ucapnya. Junita membantah keras adanya kekerasan antarsiswa di sekolah tersebut. "Itu mengada-ada."
ASP diduga mengalami penganiayaan oleh teman sekelasnya yang berinisial M saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung di sekolah. Menurut pengakuan ASP, dia dipukuli pada bagian dada dan ditendang kemaluannya. Siswa kelas I itu hingga kini masih mengalami trauma fisik dan psikis akibat penganiayaan tersebut.
JONIANSYAH HARDJONO