TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta meneliti laporan Tim Anies-Sandi mengenai dugaan pelanggaran kampanye oleh Tim Ahok-Djarot dalam pembagian sembako murah di Kampung Sumur, Klender, Jakarta Timur. "Sedang ditangani Panitia Pengawas (Panwas) Pemilu Jakarta Timur. Dugaan itu mengarah pada modus politik uang," ujar Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum DKI Jakarta Mimah Susanti dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu, 15 April 2017.
Foto-foto sembako yang dibagikan itu viral di media sosial. Pembagiannya dimulai seusai salat Jumat, 14 April kemarin, di Masjid Az Zainiyah, Klender. Meski begitu, Bawaslu belum menyimpulkan ada atau tidaknya pelanggaran melakukan politik uang melalui pembagian sembako. "Kami sedang meminta keterangan dari Panitia Pengawas.” Anggota Panwas yang berada di sana akan dimintai keterangan sebanyak-banyaknya.
Baca:
Laporkan Tim Ahok Bagi Sembako, Tim Anies: Ada Ratusan Ribu Paket
Putaran Kedua Pilkada, Tim Anies-Sandi Perketat Pengawalan
Wakil Ketua Tim Sukses Anies-Sandi, Mohammad Taufik, mengatakan bagi-bagi sembako murah itu adalah modus politik uang. "Logikanya enggak mungkin jual sembako murah kalau enggak ada tujuannya," kata Taufik di rumah Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto, Jakarta Selatan, Sabtu, 15 April 2017.
Indikasi sembako murah ini modus dari politik uang terlihat dari harganya. Sembako yang harganya diperkirakan Rp50 ribu dijual Rp5 ribu hingga Rp10 ribu. "Kalau mau nyumbang kan ada batasannya."
Taufik mengatakan dugaan politik uang dengan modus bagi-bagi sembako murah yang dilakukan tim sukses Basuki-Djarot itu pertama kali dilaporkan oleh timnya di lapangan. Menurut dia, acara bagi-bagi sembako itu sudah berjalan dua hari ini. "Gerakannya sangat masif."
Baca juga:
Masa Tugas Jadi Plt Gubernur DKI Usai, Sumarsono: 90 Persen Aman
Mobil Terbakar di Dekat Pengajian Pemimpin FPI Rizieq Syihab
Ia menyebut bagi-bagi sembako itu terjadi di wilayah-wilayah yang notabene mendukung Anies-Sandi atau di daerah miskin di Jakarta Utara dan Jakarta Timur.
Ketua Tim Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi, relawan pendukung Basuki-Djarot, mengatakan bahwa bagi-bagi sembako murah itu bukan bagian dari program mereka. "Enggak ada program itu," katanya saat dihubungi.
YOHANES PASKALIS | MAYA AYU PUSPITASARI