TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Musyawarah Betawi Zainuddin mengaku bangga dengan apresiasi yang dilakukan pemerintah kepada kebudayaan Betawi. Salah satunya, ujar Zainuddin, pemerintah menyematkan seni tari Betawi di mata uang kertas senilai Rp 100 ribu.
"Di situ ada tari topeng," kata Zainuddin dalam sambutannya pada perayaan Lebaran Betawi 2017 di Situ Babakan, Jakarta Selatan, Ahad, 30 Juli 2017. Bank Indonesia mengeluarkan uang baru bentuk logam dan kertas pada akhir 2016.
Baca: Presiden Jokowi Datang Rayakan Lebaran Betawi, Djarot Bangga
Uang rupiah kertas baru tersebut dengan nominal Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, Rp 50 ribu, dan 100 ribu. Pada bagian belakang uang kertas tersebut tertera gambar tari-tarian dari berbagai daerah. Khusus di mata uang Rp 100 ribu, disematkan gambar tari topeng.
Lebaran Betawi kali ini dihadiri Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana yang mengenakan pakaian adat Betawi. Kedatangan Presiden disambut dengan tarian selamat datang oleh tujuh penari perempuan. Jokowi berkeliling melihat stan-stan dan melepaskan ikan mas di Setu Babakan.
Lebaran Betawi juga dihadiri Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Ma’ruf Amin. Djarot mengklaim komitmen Jokowi sejak menjadi Gubernur DKI Jakarta yang ingin melestarikan budaya Betawi sudah terpenuhi.
Baca juga: Meriahnya Lebaran Betawi Bersama Jokowi
Di antaranya renovasi masjid di Balai Kota DKI Jakarta, pendirian masjid raya, dan pengembangan Setu Babakan sebagai pusat kebudayaan Betawi. "Kami sudah putuskan Lebaran Betawi dipusatkan di Setu Babakan," ucap Djarot.
ADITYA BUDIMAN