TEMPO.CO, Jakarta - Toko Jono, penjual air mineral berlabel Aqua kemasan galon palsu, yang berlokasi di Jalan Haji Gandun, Lebak Bulus, Jakarta, masih beraktivitas normal. Di toko kecil itu masih tersimpan satu Aqua galon palsu yang masih disegel serta lebih-kurang sepuluh tumpukan galon kosong.
Di seberang toko itu, Jono, pemilik toko, tampak sedang duduk bersama dua pria, yang salah satunya merupakan korban Aqua palsu.
"Saya menjual air galon itu karena enggak tahu kalau (galon) itu palsu," ujarnya ketika ditemui Tempo di tokonya, Kamis, 24 Agustus 2017.
Baca: Modal Rp 7,5 Juta, Begini Cara Pelaku Membuat Aqua Palsu
Di tokonya, Jono menjual kebutuhan rumah tangga, galon, tabung gas ukuran tiga kilogram, hingga rokok. Sebagai toko kelontong, jualan Jono tak terlalu banyak. Luas tokonya pun hanya sekitar 2 x 2 meter.
Susilo, korban Aqua palsu di toko tersebut, yang duduk bersama Jono, menunjukkan kepada Tempo kejanggalan Aqua palsu. Ia membaringkan dan menggoyang galon Aqua palsu yang bersegel, kemudian menunjukkan kotoran-kotoran kecil berwarna cokelat yang terkandung di dalamnya.
Susilo juga memperlihatkan air menetes dari segel Aqua. "Kalau Aqua asli, enggak mau begini (air menetes) karena kan disegel pakai mesin. Jadi kencang segelannya," katanya.
Ia mengaku telah cukup lama mengetahui adanya Aqua palsu di Toko Jono. Namun, karena statusnya masih kerabat dekat, ia pun tak ingin komplain bahwa air Aqua bersegel di toko Jono terdapat kotoran berwarna cokelat.
"Saya jaga perasaan. Takutnya, kalau saya komplain, dikira fitnah," tuturnya.
Adapun Jono mengaku pertama kali tahu ada Aqua palsu yang ia pasok untuk tokonya ketika seorang tetangga sekaligus konsumen tetapnya komplain perihal airnya yang keruh.
Baca: Peralatan Pembuat Aqua Palsu: Tabung Berisi Pasir dan Rice Cooker
Tempo pun mendapat keterangan dari korban tersebut, Danang Sukersno. Danang menyadari air Aqua yang dibeli di Toko Jono keruh setelah Lebaran.
Sebelumnya, polisi mengungkap pemalsuan produk air mineral bermerek Aqua. Empat orang ditangkap dan dijadikan tersangka. Pemalsuan ini sudah berlangsung selama satu tahun. "Mereka bisa memproduksi 300 galon sehari," ujar Kepala Kepolisian Sektor Cilandak Komisaris Sujanto, Rabu, 23 Agustus 2017.
Menurut Sujanto, pemalsuan ini terungkap setelah ada keluhan dari konsumen ihwal air mineral bermerek Aqua yang beredar di kawasan Cilandak. Polisi kemudian menyelidiki dan menangkap empat tersangka, yaitu S, DP, TT, dan PG.
SHINTIA SAVITRI | EA