TEMPO.CO, Tangerang - Jumlah hewan kurban di Kabupaten Tangerang tahun ini menurun hingga 10 persen. Penurunan ini diduga akibat meningkatnya minat masyarakat melakukan transaksi secara online. "Sehingga pembelian hewan kurban secara langsung di lapak-lapak penjualan cenderung turun," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteliner Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Febya Satyaningsih, Kamis, 31 Agustus 2017.
Tahun ini, total hewan kurban yang diperiksa dan dinyatakan layak potong sebanyak 20.323 ekor, yang terdiri atas sapi 3.528 ekor, kerbau 22 ekor, kambing 4.847 ekor, dan domba 11.926 ekor. Sedangkan pada 2016 total hewan yang diperiksa sebanyak 23.718 ekor di 507 tempat penampungan atau penjualan hewan kurban dengan jumlah hewan yang dipotong 10.699 ekor.
Sejak dua pekan lalu, 92 petugas dikerahkan Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk memeriksa kesehatan hewan kurban. Sampai H-1 Hari Raya Idul Adha, petugas belum menemukan hewan yang tidak layak potong. Petugas hanya menemukan sejumlah gejalanya klinis penyakit yang dapat diobati atau disembuhkan, di antaranya penyakit mata diderita sekitar 3 persen domba atau kambing dan penyakit orf (lesi atau luka pada moncong dan mulut) kambing dan domba.
"Sakit mata disebabkan oleh iritasi debu dan kotoran pada saat di kendaraan, sedangkan orf diawali dari luka pada saat memakan rumput yang tajam kemudian disertai infeksi sekunder," kata Febya. Penyakit hewan kurban ini bisa disembuhkan, sehingga menjelang pemotongan hewan diharapkan dalam kondisi sehat.
JONIANSYAH HARDJONO