TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Kota Manado Komisaris Besar Julianto P. Sirait, menyatakan bahwa keluarga Brigadir Ridhal Ali Tomi, yang ditemukan dengan luka tembak di kepala, menerima itu sebagai kasus bunuh diri.
Bahkan perihal kematian Brigadir Ridhal, kata Julianto, juga disampaikan oleh Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, sebagai peristiwa bunuh diri. “Dan sudah disampaikan juga kepada istri (Brigadir Ridhal) dan keluarganya. Pihak keluarga sudah menerima,” kata dia, saat dihubungi pada Sabtu, 27 April 2024.
Dia membenarkan bahwa kematian Brigadir Ridhal sebagai peristiwa bunuh diri merupakan kesimpulan akhir. Pernyataan itu dituturkan saat ditanya perihal kesimpulan akhir dari penyelidikan kematian anak buahnya itu.
Julianto juga mengirim sebuah video pendek. Video itu berupa pernyataan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Bintoro. Dalam video itu Bintoro menyatakan telah memeriksa 13 saksi. Salah satunya pemilik rumah bernama Devi.
Dalam penjelasan Bintoro, polisi sudah melakukan digital forensik dengan memeriksa semua CCTV di TKP. Dan berdasarkan alat bukti berupa CCTV yang diputar, kata dia, "Kami bisa mengambil kesimpulan untuk sementara bahwa dugaan yang bersangkutan bunuh diri."
Sebelumnya Brigadir Ridhal atau Brigadir RA ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard, di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan. Polisi menemukan luka tembak di kepala Brigadir RA. Peluru menembus hingga bagian kiri kepala, bahkan menembus atap mobil.
Pada kesempatan berbeda, Bintoro menuturkan, keluarga korban telah datang dari Manado. Polisi telah mendampingi keluarga korban ke TKP—memastikan lokasi kejadian dengan menampilkan CCTV.
Selanjutnya, kepolisian juga mendampingi keluarga korban ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, melihat jenazah korban. Ihwal akan dibawa pulang-tidaknya jenazah korban ke Manado, Bintoro mengatakan nanti akan dibicarakan dengan keluarga korban.
Pilihan Editor: Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara