Nabiel Pertanyakan Penandatanganan Kontrak Proyek Reklamasi Sebelum Keputusan Amdal

Reporter

Editor

Jumat, 15 Agustus 2003 09:51 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Lingkungan Hidup Nabiel Makarim mengatakan, Pemerintah DKI Jakarta sudah mendatangani kontrak proyek reklamasi pantai utara sebelum ada keputusan analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal). Kalau itu benar terjadi, pertanyaannya adalah, kenapa sudah ada kontrak sebelum ada Amdal? ujar Nabiel kepada para wartawan di Radio Female, Selasa (15/4). Nabiel menduga, beberapa pihak masih menganggap bahwa Amdal dapat dijualbelikan. Dalam kaitannya dengan masalah tersebut, Nabiel meminta agar keputusan presiden mengenai reklamasi pantai dapat dicabut karena akan mengganggu pelestarian lingkungan terutama pantai utara.Ada beberapa keppres yang sudah dicabut seperti keppres Jonggol.Saya minta keppres soal reklamasi juga dicabut, kata Nabiel. Nabiel mengaku siap menjelaskan kembali masalah reklamasi yang merugikan lingkungan.Namun, keputusan Amdal yang menolak reklamasi sudah final, kata Nabiel. Proses untuk memutuskan Amdal reklamasi, menurut Nabiel, merupakan jalan yang panjang. Proses yang berjalan selama dua tahun tersebut, kata Nabiel, melibatkan pihak pemda dan lembaga swadaya masyarakat. Sebelum keputusan tersebut diambil, pihak Departemen Lingkungan Hidup yang diwakili pejabat eselon I berusaha mengadakan pertemuan dengan gubernur DKI. Namun, selama dua bulan pertemuan itu tidak bisa dilaksanakan, ujar Nabiel. Dalam kasus reklamasi ini Nabiel berharap peran serta masyarakat untuk menolak proyek reklamasi, sebab jika itu terjadi Jakarta bisa tenggelam.Selain itu, pantai utara akan hancur.Nelayan di pantai utara mau makan apa? Apa gubernur DKI mau kasih makan? kata Menteri Lingkungan Hidup. Saat ini, tambah Nabiel, masyarakat harus berani bicara. Dahulu, dalam kasus Pantai Indah Kapuk rakyat tidak bisa bersuara sehingga bukan sepenuhnya kesalahan masyarakat. namun, kini, di zaman reformasi, masyarakat harus berani berbicara. Jika nanti Jakarta tenggelam karena rakyat diam saja saat reklamasi, berarti hal tersebut merupakan kesalahaan rakyat.Saya minta masyarakat menulis surat ke PO BOX 777 Jaktim untuk berkomentar apakah setuju reklamasi atau tidak, ujar Nabiel. Nabiel juga mendukung jika ada komponen masyarakat atau lembaga swadaya masyarakat yang akan melakukan class action terhadap masalah reklamasi.Itu hak mereka. Silakan saja katanya. Dalam kesempatan tersebut, Nabiel juga mengungkapkan kekecewaannya karena ketika keputusan Amdal belum diambil, proyek reklamasi sudah mulai berjalan. Nabiel berharap agar proyek reklamasi ini dihentikan saja karena akan menjadi masalah yang berlarut-larut. Nanti kalau reklamasi jalan, terus Jakarta banjir, pemilik proyek akan menyalahkan Pemda. Nanti Pemda akan menyalahkan pusat karena tidak mengucurkan dana, kata Nabiel. Priandono-Tempo News Room

Berita terkait

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

28 menit lalu

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

Pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan kelima pada upacara pelantikan yang akan digelar di Moskow.

Baca Selengkapnya

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

1 jam lalu

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

Video animasi yang dibagikan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan partai Kongres sebagai oposisi dan komunitas Muslim.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

1 jam lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

2 jam lalu

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sudah 2 kali mangkir dalam pemeriksaan KPK sebelumnya dan tengah mengajukan praperadilan.

Baca Selengkapnya

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

3 jam lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.

Baca Selengkapnya

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

Nama komedian Eko Patrio disebut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Ahad, 5 Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

4 jam lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

4 jam lalu

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.

Baca Selengkapnya

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

4 jam lalu

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

4 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya