TEMPO Interaktif, Jakarta:Polda Metro Jaya beserta jajarannya berhasil menangkap 151 orang pelaku kejahatan yang terkait dengan 94 kasus kejahatan jalanan selama kurun waktu dua minggu. Operasi itu dilaksanakan setelah polisi menganalisis dan evaluasi tahunan kejahatan tahun 2002. Berdasarkan analisis itu, kejahatan di jalanan sudah cukup meresahkan masyarakat. Demikian dikatakan Kaditserse Polda Metro Jaja Kombes Pol. Bambang Hendarso Danuri dalam konferensi pers hasil operasi kejahatan jalanan tahun 2002, Rabu (23/1). Ia menilai, penanganan terhadap pelaku jalanan sangat penting. Karena visi dan misi Kapolri yang ingin menjadikan polisi sebagai pengayom, pelindung, dan pelayan masyarakat. “Jika ini sudah didengungkan, kita sebagai jajaran Polda Metro Jaya harus mampu melaksanakan visi misi tersebut,” kata Kaditserse. Bambang menjelaskan, operasi ini dilaksanakan sejak tanggal 2 Januari sampai 22 Januari 2002. Tiap dua minggu sekali hasil operasi ini akan disampaikan kepada masyarakat, selama tiga bulan. Operasi ini dipimpin langsung oleh Kasatserse Umum Polda Metro Jaya AKBP Tito Karnavian bersama jajaran reserse Polda dan Polres. Berdasarkan hasil operasi kejahatan jalanan tersebut, polisi berhasil mengungkap 94 kasus kejahatan masing-masing, yaitu penggunaan senjata tajam lima kasus dengan tujuh tersangka, pemerasan 14 kasus dengan 18 tersangka, pencopetan tiga kasus dengan lima tersangka, congkel spion tiga kasus dengan tiga tersangka, todong atau curas 34 kasus dengan 57 tersangka, serta perampasan 36 kasus dengan 60 tersangka. Barang bukti yang berhasil disita antara lain uang tunai sebesar Rp 3.481.400, pisau 33 bilah, senjata api tujuh pucuk, kendaraan roda empat tujuh buah, kendaraan roda dua lima buah, peluru 14 butir, cincin emas tiga buah, kalung emas lima buah, gelang emas empat buah dengan total 115,8 gram. Selain itu, polisi juga menyita satu paket putauw, 12 telepon genggam, enam buah dompet, satu buah kunci letter T, dan empat buah tas. Bambang mengharapkan, setelah hasil operasi ini disampaikan, pihaknya berharap masyarakat ikut berperan aktif dalam membantu polisi. “Jika ada tempat-tempat rawan lainnya yang dikeluhkan masyarakat, silakan lapor,” kata Bambang. Polisi akan menempatkan anggotanya di tempat-tempat yang dirasakan rawan tersebut. Pihaknya akan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku kejahatan di jalanan. Di sela-sela konferensi pers hadir Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso bersama Kapolda Metro Jaya Irjen. Pol. Makbul Padmanagara. Sutiyoso menyampaikan, pemerintah daerah dan Polda Metro Jaya mempunyai misi yang sama dalam usaha memberikan keamanan dan ketertiban kepada masyarakat. “Kita, Polda dan Pemda sudah mencanangkan akan menertibkan medan-medan tertentu yang kita anggap sebagai prioritas,” kata Sutiyoso. Daerah dimaksud, antara lain, jalan protokol Sudirman, Thamrin, sampai Istana Negara. Sutiyoso mengaku akan memberikan bantuan kendaraan patroli kepada Polda Metro Jaya. “Kendaraan itu mudah-mudahan bisa sampai 50 atau lebih. Jika diuangkan kita proyeksikan senilai Rp 7,5 miliar,” kata dia. Dengan bantuan tersebut, pihaknya berharap Polda Metro Jaya bisa menciptakan keamanan dan ketertiban di kawasan rawan kejahatan. Tepat di ruang tahanan Polda, 151 pelaku kejahatan jalanan itu dikumpulkan. Mereka dijejerkan berbaris untuk ditunjukkan kepada wartawan dan masyarakat yang berada di sekitar tempat tersebut. (Sam Cahyadi – Tempo News Room)