Sutiyoso: Angkutan Umum di DKI Belum Pantas Disubsidi
Reporter
Editor
Kamis, 17 Juli 2003 11:13 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Daerah DKI Jakarta belum berniat mensubsidi angkutan umum di DKI Jakarta. Hal tersebut dikemukakan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso di Gedung Balaikota, Kamis (23/1). Kalau kita memberikan subsidi sementara pelayanan masih belum memuaskan seperti itu, saya kira tidak pantas kan? kata Sutiyoso menjawab pertanyaan wartawan seputar rencana kenaikan tarif angkutan umum di DKI yang hingga hari belum diputuskan. Sutiyoso mengaku telah menghubungi ketua Organda DKI Aip Sjarifuddin sehubungan dengan permintaan perusahaan angkutan untuk menaikkan tarif angkutan di DKI Jakarta. Mari kita pakai logika kita. Kalau bahan bakarnya saja tidak jadi dinaikkan tapi tiba-tiba tarif angkutan mau naik, bagaimana itu logika nya? Saya minta dikendalikanlah anak buahnya itu," ujar Sutiyoso. Ditanya soal ancaman dari pengusaha angkutan umum yang ingin menyerahkan pengelolaan bus-bus ekonomi ke tangan pemda DKI, Sutiyoso kurang tegas menjawabnya. Di masa depan, kami memang akan mengarah ke sana, seperti bus way. Tapi saat ini, kami belum siap, ujarnya. Bagi Sutiyoso, jika kenaikan tarif angkutan umum tersebut masih dalam tingkat kewajaran, pihaknya setuju saja. Misalnya biaya operasialnya sebesar x, pemasukannya sebesar x+y, itu kan wajar. Tentu dengan batas yang wajar sekitar 10 %. Tetapi kalau lebih dari itu saya anggap tidak wajar dengan pelayanan yang minim seperti itu, katanya lagi. Namun, Sutiyoso mengakui pihaknya tidak menutup mata terhadap kesulitan yang dialami para pengusaha angkutan dan para awak bus. Karena kami masih membutuhkan mereka. Kalau mereka tidak beroperasi, kan masyarakat juga yang kena. Hanya saya minta yang wajar-wajar saja, karena orang lagi susah semua, katanya menambahkan. (Dimas Adityo-Tempo News Room)
Berita terkait
10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?
3 menit lalu
10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?
Berikut deretan negara yang tidak memungut pajak penghasilan (PPh) pribadi, didominasi oleh negara yang kaya cadangan migas.
Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi
17 menit lalu
Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi
Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang