TEMPO Interaktif, Tangerang:Trauma Center korban bencana Situ Gintung mencatat hingga kini sebanyak 110 anak korban tragedi itu mengalami trauma dan depresi. "Kategorinya ringan, sedang dan berat," ujar Seto Mulyadi Koordinator Trauma Center, di Wisma Kertamukti, Selasa (7/4).
Menurut kak Seto, panggilan pemerhati anak ini, sekitar 25 persen anak mengalami depresi dan trauma berat." Butuh waktu yang cukup lama untuk mengembalikan mereka pada kondisi normal," katanya.
Anak korban situ Gintung yang kini ditangani trauma center itu, menurut kak Seto rata-rata mengalami fobia, takut suara gemuruh, takut air, tidak bisa konsentrasi, gelisah dan tidak bisa tidur." Penanganan untuk mereka butuh waktu sampai tiga bulan,"katanya.
Kondisi anak-anak itu, Seto menambahkan, untuk saat ini sudah ada perubahan yang signifikan." Yang penting perhatian dan terapi terus dilakukan dengan mengajak mereka berkomunikasi, bermain dan bernyanyi,"katanya.
JONIANSYAH
Menurut kak Seto, panggilan pemerhati anak ini, sekitar 25 persen anak mengalami depresi dan trauma berat." Butuh waktu yang cukup lama untuk mengembalikan mereka pada kondisi normal," katanya.
Anak korban situ Gintung yang kini ditangani trauma center itu, menurut kak Seto rata-rata mengalami fobia, takut suara gemuruh, takut air, tidak bisa konsentrasi, gelisah dan tidak bisa tidur." Penanganan untuk mereka butuh waktu sampai tiga bulan,"katanya.
Kondisi anak-anak itu, Seto menambahkan, untuk saat ini sudah ada perubahan yang signifikan." Yang penting perhatian dan terapi terus dilakukan dengan mengajak mereka berkomunikasi, bermain dan bernyanyi,"katanya.
JONIANSYAH
