RS Omni Belum Diperiksa Terkait Kebutaan Jayred dan Jayden

Reporter

Editor

Selasa, 23 Juni 2009 16:23 WIB

TEMPO Interaktif, Tangerang: Rumah Sakit Omni Internasional Serpong belum dipanggil pihak kepolisian terkait laporan dugaan malpraktek terhadap bayi kembar Jayden dan Jayred. "Sampai sekarang belum ada pemeriksaan karena belum ada panggilan dari pihak kepolisian," ujar Kuasa Hukum RS Omni Ronald Simanjutak, kepada Tempo, Selasa (23/6) hari ini.

Rumah Sakit Omni tetap membantah telah lalai dan melakukan malpraktik yang menyebabkan kebutaan terhadap Jayred dan gangguan penglihatan pada Jayden.

Sebelumnya, Tim Dokter Rumah Sakit Omni Internasional Serpong menyatakan tidak mengetahui kebutaan terhadap kembar Jayred dan Jayden, bayi yang lahir kembar dirumah sakit itu. "Kebutaan tidak terdeteksi sebelumnya," ujar Direktur Rumah Sakit Omni, dr Bina Ratna Kesuma Fitri.

Namun soal akan ada gangguan penglihatan pada bayi lahir prematur, kata Bina, sudah disampaikan dan dikonsultasikan kepada orangtua bayi. Selain gangguan penglihatan, Bina meneruskan, pada bayi prematur akan terjadi resiko kematian, kegagalan fungsi otak, kelainan jantung, kelainan kongenital, dan gagal fungsi paru- paru yang mengakibatkan bayi sulit bernafas.

Pada penanganan bayi Jayred dan Jayden, kata Ratna, tim dokter Rumah Sakit Omni sudah berupaya melakukan tindakan penyelamatan nyawa bayi tersebut. "Tim dokter kami berhasil menyelamatkan nyawa bayi, namun akibat kelahiran prematur diluar kuasa kami," kata Bina.

Penanganan dan perawatan Jayden dan Jayred selama dirawat dirumah sakit itu, menurut Bina, tim dokter sudah melakukan semuanya sesuai dengan standar profesi dan standar prosedural yang ditetapkan.

Jayred dan Jayden lahir dengan waktu yang kurang 10 minggu dari kelahiran normal. Kedua bayi itu lahir dengan berat 1.300 gram dan 1.500 gram. Karena lahir belum waktunya dimana organ tubuhnya belum matang dan berfungsi sempurna, maka kedua bayi itu dirawat dalam inkubator selama 40 hari.

Selama dalam perawatan Inkubator, kata Bina, untuk membantu pernafasannya bayi diberikan oksigen (O2). Bina membantah jika pihaknya lalai dan kelebihan memberikan 02. "Pemberian 02 sudah sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan," katanya.

Bina Ratna mengakui jika salah satu anggota tim dokter yang merawat kembar Jayden dan Jayred sempat pergi ke luar negeri saat kedua bayi lahir prematur itu dalam perawatan. "Memang sempat keluar negeri, tapi sudah disiapkan dokter penggantinya," ujarnya.

Kepergian dokter Fredy Limawal dokter spesial anak RS Omni yang saat itu menangani langsung kembar Jayden dan Jayred sempat dipermasalahkan oleh ibu bayi itu Juliana Dharmadi. Juliana menduga kebutaan permanen yang terjadi pada Jayred dan kelainan silindris 2,5 pada kedua mata Jayden akibat kelalaian dokter tersebut.

JONIANSYAH

Advertising
Advertising

Berita terkait

Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

18 September 2018

Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

Kuasa hukum RS Omni Alam Sutera tidak bersedia mengomentari keputusan hakim, yang menyatakan Rumah Sakit Omni terbukti bersalah atas kasus malpraktik.

Baca Selengkapnya

RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

18 September 2018

RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

Ibu dua anak kembar itu merasa puas dengan keputusan pengadilan yang menyatakan RS Omni Alam Sutera terbukti malpraktik.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

12 September 2018

BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

Setiap tahun DKI menggelontorkan Rp 1,5 triliun untuk membayar premi BPJS Kesehatan bagi pasien kelas III. BPJS Kesehatan defisit Rp 9,75 triliun .

Baca Selengkapnya

Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

30 Agustus 2018

Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

Juliana Dharmadi, ibu kembar Jared dan Jayden Cristophel, korban dugaan malpraktik Rumah Sakit Omni menanggung beban hidup berat selama 10 tahun ini.

Baca Selengkapnya

RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

29 Agustus 2018

RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

Juliana menuduh RS Omni lakukan malpraktik sehingga anak kembarnya buta, dia menggugat Rp 20 miliar.

Baca Selengkapnya

Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

27 Februari 2018

Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

Beredarnya rekaman video pelecehan seksual oleh seorang perawat menyentak kita semua.Tak mudah menuduh tenaga kesehatan melakukan pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

10 September 2017

BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

Pengamat BPJS Watch Timboel Siregar mendesak kepolisian untuk menyelidiki dokter dan petugas rumah sakit yang menolak bayi Debora.

Baca Selengkapnya

Bayi Meninggal di Rumah Sakit, Gubernur Djarot Ingatkan Kode Etik  

10 September 2017

Bayi Meninggal di Rumah Sakit, Gubernur Djarot Ingatkan Kode Etik  

Bayi Debora meninggal di RS Mitra Keluarga karena orang tuanya tak punya Rp 19 juta untuk biaya fasilitas PICU.

Baca Selengkapnya

Tempat Parkir Rumah Sakit Aloe Saboe Gorontalo Terbakar

23 Juni 2017

Tempat Parkir Rumah Sakit Aloe Saboe Gorontalo Terbakar

Rumah sakit ini memiliki sistem pemadaman sebagai langkah
pencegahan.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit di Bekasi Diduga Lakukan Malapraktek

28 Maret 2017

Rumah Sakit di Bekasi Diduga Lakukan Malapraktek

Putri Ira Rahmawati meninggal karena keterlambatan dokter memberi pertolongan darurat.

Baca Selengkapnya