Polisi Tangkap Pengedar Uang Palsu

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juli 2003 09:30 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Polisi menangkap tiga tersangka pelaku pengedar uang palsu dalam bentuk pecahan Rp 20 ribuan dan pecahan US$ 100, Sabtu (26/1). Total jumlah uang palsu sebesar Rp 240 juta. Penangkapan ini merupakan hasil pengembangan penyelidikan polisi, menyusul tertangkapnya Robby, tersangka pembuat uang palsu di daerah Bogor beberapa waktu lalu. Menurut keterangan Kanit Resintel Polsek Pulogadung Inspektur Satu Polisi Bambang Setyo kepada Tempo News Room di ruang kerjanya, Sabtu (26/1) siang, pihaknya mendapat informasi banyak uang palsu beredar di Pulogadung, Jakarta Timur. “Dari informasi itulah kemudian kami menemukan perantara pengedar uang palsu,” ujar dia. Informasi msyarakat itu ditindaklanjuti. Jumat siang (25/1), seorang polisi menyamar sebagai pembeli uang palsu kepada seorang perantara, Desmiyanto, warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, di Masjid Jatimulya, Tambun, Bekasi. Transaksi rencananya akan dilakukan di masjid itu. Namun, agar bisa melakukan transaksi, Desmiyanto harus menghubungi Arista, pemilik uang palsu. Sayang, ketika dihubungi melalui telepon seluler, Arista menolak melakukan transaksi. “Tidak ada transaksi hari ini,” ujar Bambang menirukan pengakuan Desmiyanto. Lantaran urusan berbelit-belit, polisi membawa dan menginterogasi Desmiyanto di Mapolsek Pulogadung. Dalam pemeriksaan itu, polisi mendapatkan nama Arista Abdurrahman, 32 tahun, yang atas bantuan PT Telkom Cabang Bekasi diketahui tinggal di Jalan Penegak II nomor 138 Rawalumbu, Bekasi. Malamnya, sekitar pukul 23.30 WIB, 12 anggota Polsek Pulogadung dibantu petugas Polres Jakarta Timur, menggerebek tempat tinggal Arista. Di rumah itu, di belakang sebuah lemari es petugas menemukan 19 bundel uang palsu pecahan Rp 20 ribu, dua bundel pecahan US$ 100 yang totalnya Rp 240 juta berikut empat bundel bahan kertas uang palsu belum dicetak yang dibungkus kertas koran dan kantung plastik putih. “Dia (Arista – red) mengaku sebagai penyimpan uang ini. Uangnya diperoleh dari seseorang yang bernama Robert yang berlamat di Jalan KH. Hasyim Ashari 96 Cipondok Tangerang,” ujar Bambang. Keterangan itu dkembali ditindaklanjuti. Polisi segera meluncur ke lokasi. Sabtu dinihari sekitar pukul 04.00 WIB, Robert alias Wakiran, 47 tahun ditangkap di rumahnya. Robert mengaku memperolah uang palsu rupiah dari Robby, yang telah ditangkap polisi di Bogor beberapa waktu lalu, dengan tuduhan pembuat uang palsu. Kini polisi menahan ketiga orang tersebut dengan tuduhan mengedarkan uang palsu, yang dapat dijerat pasal 245 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Kasus ini masih akan dikembangkan polisi, karena ditemukannya bukti baru uang palsu dalam bentuk dolar. “Kalau yang rupiah kita sudah tahu pembuatnya Robby, tapi uang dolar ini kita belum tau asalnya dari mana, saya belum menerima keluhan dari masyarakat soal perdaran uang palsu dalam bentuk dolar,”jelas Bambang. (Yura Syahrul)

Berita terkait

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

54 detik lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 menit lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

11 menit lalu

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

12 menit lalu

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

Hakim MK Arief Hidayat menegur anggota Bawaslu Papua Tengah yang datang terlambat dalam sidang sengketa Pileg 2024 di panel 3, hari ini

Baca Selengkapnya

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

13 menit lalu

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

Bima tidak ingin menjadi pembohong karena harus berbicara testimoninya tentang Bea Cukai menggunakan skrip yang dibuat oleh agensi.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Guinea: Elkan Baggott dan Dewangga Pilihan Tepat Gantikan Rizky Ridho dan Justin Hubner?

13 menit lalu

Indonesia vs Guinea: Elkan Baggott dan Dewangga Pilihan Tepat Gantikan Rizky Ridho dan Justin Hubner?

Mohammad Kusnaeni mengungkapkan masalah yang bisa menghampiri Elkan Baggott dan Alfeandra Dewangga pada laga Indonesia vs Guinea.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Jelaskan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

14 menit lalu

Dirut PLN Jelaskan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

14 menit lalu

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

Tiga fitur komentar ini merupakan wujud instagram untuk menjadi aplikasi yang lebih ramah dan inklusif bagi penggunanya.

Baca Selengkapnya

Sidang Lanjutan Praperadilan Panji Gumilang, Para Pihak Akan Sampaikan Bukti Hari Ini

15 menit lalu

Sidang Lanjutan Praperadilan Panji Gumilang, Para Pihak Akan Sampaikan Bukti Hari Ini

Sidang praperadilan yang diajukan pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Abdussalam Panji Gumilang dilanjutkan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

21 menit lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya