Rumah Ibadah Dirobohkan, Jemaat HKBP Lapor Komnas HAM

Reporter

Editor

Rabu, 22 Juli 2009 15:02 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Puluhan anggota jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Parung Panjang, Bogor mendatangi kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat Rabu (22/7).

"Kami mengadu karena rumah ibadah kami di robohkan oleh pemerintah," kata James Simatupang, pimpinan HKBP Parung Panjang, Bogor.

Mereka diterima oleh anggota Komisi bidang Pemantauan dan Penyelidikan Joni Nelson Simanjuntak. Menurut James, pada Selasa lalu (21/7), aparat pemerintah daerah Kabupaten Bogor melakukan perobohan rumah ibadah milik jemaat HKBP.

Pada 2006, mereka membeli sebidang tanah di desa Parung Panjang. Mereka berniat mendirikan rumah ibadah disana karena sejak tahun 1999 mereka tak memiliki tempat ibadah yang tetap. "Kami berpindah-pindah," katanya. Menurut James, dulu telah ada komitmen dengan kepala desa bahwa mereka dilarang mendirikan gereja, namun boleh mendirikan rumah ibadah yang tidak permanen.

"Masyarakat di sini masih alergi dengan gereja," katanya menirukan kepala desa. Dengan seijin kepala desa dan menggantongi ijin dari 11 RT, mereka kemudian mendirikan rumah ibadah sederhana semi permanen berdinding gedek bambu pada Maret 2009. Jadi, masyarakat sebenarnya tidak keberatan dengan keberadaan rumah ibadah itu.

Namun, pada 25 Mei keluar surat dari kecamatan agar bangunan tersebut dihentikan pengerjaannya. Kemudian, keluar surat perintah bongkar tertanggal 2 Juli yang diterima pada 14 Juli. Kemarin (21/7), aparat Satpol PP langsung membongkar.

"Bupati sebagai aparat negara sebagai pengayom masyarakat malah turut merobohkan tempat ibadah kami. Satpol PP juga tak memiliki hati nurani. Padahal kami hanya ingin beribadah dengan tenang," ujarnya.

Ketua Pusat Bantuan Hukum Indonesia Hendrik Sirait yang mendampingi jemaat HKBP ini mengatakan negara telah melakukan pelanggaran HAM dalam kasus perobohan paksa rumah ibadah HKBP Parung Panjang. "Tindakan ini selain merupakan bentuk arogansi aparat, juga telah mencederai kebebasan untuk beribadah," katanya.

Alasan Pemerintah Kabupaten Bogor membongkar paksa bangunan tersebut karena tak memiliki Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) bisa dikategorikan sebagai diskriminasi. Karena ada sekitar 234 bangunan di Parung Panjang yang tak memiliki IMB, tapi hanya rumah ibadah HKBP yang dirobohkan.

"Telah sejak lama mereka mengurus ijin namun selalu dipersulit dan belum juga dikabulkan walaupun semua syarat telah dipenuhi," katanya. Mereka menuntut Komnas HAM membentuk tim investigasi dan mendesak Pemerintah Kabupaten Bogor tidak mempersulit perijinan tempat ibadah. "Polisi juga harus memberikan jaminan keamanan bagi jemaat HKBP," katanya. PBHI juga berniat menggugat Bupati Bogor. "Bukannya melindungi, malah dia menjadi pelaku pelanggaran," ujarnya.

Pendeta Gultom dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia prihatin terhadap kasus ini. "Saya pikir ini bukanlah yang terakhir. Akhir-akhir ini sudah ada lima tempat ibadah Kristen yang dirobohkan oleh Satpol PP," ujarnya. Ia mendesak pemerintah agar memberikan perlindungan kepada semua umat beragama.

Komnas HAM berjanji akan menyelidiki kasus ini. "Komnas HAM akan mendukung setiap orang untuk memiliki hak beribadah," kata Joni. Menurut dia, Komnas akan menyampaikan kepada Pemkab Bogor, polisi, TNI agar menjamin hak beragama. "Kita juga akan berkomunikasi dengan Departemen Agama dan Forum Komunikasi Umat Beragama," katanya. Komnas juga meminta bupati Bogor menyediakan fasilitas tempat jemaat HKBP ini untuk beribadah pada hari minggu ini.

SOFIAN

Advertising
Advertising
HAM

Berita terkait

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

6 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

11 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

38 hari lalu

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.

Baca Selengkapnya

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

43 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

44 hari lalu

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

KontraS menyayangkan respons delegasi Indonesia terhadap berbagai kritik dan pertanyaan dari ICCPR.

Baca Selengkapnya

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

49 hari lalu

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

Aliansi Perempuan Indonesia menuntut penegakan demokrasi dan supremasi hukum

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

51 hari lalu

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

58 hari lalu

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.

Baca Selengkapnya

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

22 Februari 2024

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

KY telah menerima 120 pendaftar konfirmasi untuk calon hakim agung.

Baca Selengkapnya