Lima Santri Positif Flu Babi, Pesantren Siap Kerja Sama
Kamis, 23 Juli 2009 08:12 WIB
TEMPO Interaktif, Tangerang - Sikap pondok pesantren Daar El Qolam, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, mulai melunak setelah Dinas Kesehatan memberikan hasil laboratorium Departemen Kesehatan yang menyatakan lima santri mereka positif flu babi (A-H1N1).
"Kami senang sekarang sudah mendapatkan kepastian. Santri kita di sini lima dinyatakan positif H1N1," ujar Direktur Pesantren Daar El Qolam, Odi Rosyihudin kepada Tempo, hari ini (23/7).
Sebelumnya pengelola pesantren terbesar di Tangerang itu sempat berang karena para santrinya dinyatakan terduga flu babi. Mereka bahkan sempat melarang tim Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang masuk ke area pesantren sehingga suasana memanas.
Menurut Odi, hasil laboratorium tersebut menjawab segala keraguan dan kesimpangsiuran yang terjadi selama ini. "Pemerintah harus bisa mempertanggungjawabkan hasil tersebut," kata dia.
Odi juga menyatakan siap bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dalam mengatasi wabah penyakit dalam pondok pesantren itu.
Odi membantah jika selama ini pihak pesantren dengan sengaja memulangkan para santri yang demam dan sedang masa karantina. "Kami hanya memberitahukan kepada orangtua santri dan mereka mejemput anaknya. Masak kita larang," kata Odi.
JONIANSYAH
"Kami senang sekarang sudah mendapatkan kepastian. Santri kita di sini lima dinyatakan positif H1N1," ujar Direktur Pesantren Daar El Qolam, Odi Rosyihudin kepada Tempo, hari ini (23/7).
Sebelumnya pengelola pesantren terbesar di Tangerang itu sempat berang karena para santrinya dinyatakan terduga flu babi. Mereka bahkan sempat melarang tim Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang masuk ke area pesantren sehingga suasana memanas.
Menurut Odi, hasil laboratorium tersebut menjawab segala keraguan dan kesimpangsiuran yang terjadi selama ini. "Pemerintah harus bisa mempertanggungjawabkan hasil tersebut," kata dia.
Odi juga menyatakan siap bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dalam mengatasi wabah penyakit dalam pondok pesantren itu.
Odi membantah jika selama ini pihak pesantren dengan sengaja memulangkan para santri yang demam dan sedang masa karantina. "Kami hanya memberitahukan kepada orangtua santri dan mereka mejemput anaknya. Masak kita larang," kata Odi.
JONIANSYAH
