Januari, Layanan Sampah Tangerang Selatan Dihentikan

Reporter

Editor

Minggu, 22 November 2009 10:27 WIB

TEMPO Interaktif, Tangerang - Pemerintah Kabupaten Tangerang mulai awal Januari 2010 mendatang akan menghentikan layanan sampah di wilayah Tangerang Selatan. Penghentian kegiatan ini akan mengancam terganggunya proses pembuangan sampah diwilayah baru itu. Sebab, selain menarik semua armada pengangkut sampah, Tangerang Selatan juga dilarang membuang sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Jatiwaringin.

”Semua layanan terkait kebersihan dan sampah dihentikan,” ujar Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang, Hery Heryanto, kepada Tempo, akhir pekan lalu.

Hery mengatakan penghentian layanan tersebut terkait dengan sudah tidak ada lagi kewajiban Pemerintah Kabupaten Tangerang selaku pemerintahan induk kota baru itu dibidang kebersihan. ”Tangerang Selatan sudah bisa mandiri, karena sudah memiliki Dinas Kebersihan dan Pertamanan sendiri,” katanya.

Kendati demikian, Hery melanjutkan, Pemerintah Kabupaten Tangerang membuka diri jika Tangerang Selatan mengajak bekerjasama dan meminta dilayani kembali. Hal ini, kata Hery, sesuai dengan Peraturan Menteri nomor 22 tahun 2009 tentang kerjasama antara daerah dan Peraturan Pemerintah nomor 50 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. ”Semua itu sudah kami beritahukan kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan.”

Kegiatan penghentian layanan meliputi, ditariknya 39 armada pengangkut sampah beserta sopir yang selama ini beroperasi di wilayah Tangerang Selatan. Tangerang Selatan juga dilarang membuang sampah di tempat pembuangan akhir di Kabupaten Tangerang. Selama ini, sampah dari Tangerang Selatan dibuang di tempat pembuangan akhir Jatiwaringin, satu-satunya tempat pembuangan akhir milik Kabupaten Tangerang yang masih dioperasikan.
Selama diurus Kabupaten Tangerang, wilayah Tangerang Selatan yang terdiri dari tujuh kecamatan meliputi Ciputat, Ciputat Timur, Serpong, Serpong Utara, Pamulang, Pondok Aren dan Setu menyumbang 50 persen sampah dari total 1300 kubik perhari. ”Meski wilayahnya tidak seluas Kabupaten Tangerang, namun karena kepadatan penduduk produksi sampah di Tangerang Selatan 500-600 kubik perhari,” kata Hery.

Selanjutnya, kata Hery, Kabupaten Tangerang akan lebih fokus melayani masalah sampah di 29 kecamatan di Kabupaten Tangerang. Sejauh ini, Kabupaten Tangerang kewalahan mengatasi sampah yang ada diwilayah itu. Luasnya wilayah, minimnya tempat pembuangan sampah sementara dan terbatasnya fasilitas dan sumber daya manusia menjadi faktor penghambat dalam mengatasi masalah tersebut.

Dengan segala keterbatasan itulah, Pemerintah Kabupaten Tangerang beralasan 80 persen dari sekitar 6.000 meter kubik sampah yang ada di Kabupaten Tangerang tidak terkelola. "Hanya 20 persennya yang terkelola. Selebihnya masih dibuang sembarangan atau
dibakar oleh penduduk," kata Heri.


Heri memperkirakan jumlah sampah yang tidak terkeloa itu sekitar 4.000 meter kubik lebih. “Mungkin dibakar atau dibuang sembarangan di kali,” ujarnya. Namun angka 20 persen sampah yang terkelola ini menurutnya tergolong pencapaian tertinggi dalam pengelolaan sampah.

Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman wilayah ini mengaku akan akan lebih mengintensifkan kerja untuk bisa mengelola sampah yang ada di masyarakat agar bisa dikelola dengan baik. Untuk memaksimalkan pengelolaan sampah, Herry menyatakan akan menambah armada sampah yang ada.

Terkait penghentian layanan sampah ini membuat khawatir masyarakat di Tangerang Selatan. ”Kami khawatir sampah jadi menggunung dan menjadi masalah yang serius,” ujar Ice Somanegara, warga Serpong Utara kepada Tempo. Ibu rumah tangga ini mengaku selama ini tidak khawatir sampah menumpuk karena truk pengangkut sampah milik Kabupaten Tangerang rutin mengangkuti sampah yang ada di tempat sampah dilingkungannya. ”Bisa dibayangkan sehari tidak diambil sudah menggunung,” katanya dengan nada khawatir.

Hal senada juga di sampaikan juru bicara pengembang Bumi Serpong Damai, Antonius Halusati Simorangkir. ”Kami malah khawatir ini akan berdampak lebih luas lagi,” kata Anton. Menurutnya, masalah sampah bisa menjadi serius dan berdampak kemana-mana. Bumi Serpong Damai, kata Anton, mempercayakan masalah pengangkutan sampah 200 ribu warganya kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Tangerang. "Kami punya kontrak kerjasama dengan Kabupaten Tangerang, tapi kami tidak tahu apakah penghentian layanan di Tangerang Selatan berpengaruh atau tidak,” kata Anton.

Secara terpisah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tangerang Selatan, Hasdanil meminta agar masyarakat Tangerang Selatan tidak khawatir dengan keputusan dari Kabupaten Tangerang tersebut. ”Kami sudah menyiapkan antisipasinya,” katanya kepada Tempo, Ahad 22/11.

Menurut dia, Tangerang Selatan telah menyiapkan secara bertahap armada pengangkut sampah. Hanya saja, Hasdanil mengaku masih bingung dimana tempat pembuangan sampah tersebut. ”Itu yang sedang kami cari,” katanya. Hasdanil mengakui jika masalah tersebut telah disampaikan Pemerintah Kabupaten Tangerang sejak jauh hari sebelumnya. ”Itu memberikan waktu buat kami untuk melakukan persiapan,” ujarnya.

Hasdanil menghimbau, masalah sampah bisa ditangani secara bersama-sama dengan pemerintah daerah, masyarakat dan swasta dalam hal ini para pengembang.

JONIANSYAH

Advertising
Advertising

Berita terkait

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

1 Januari 2024

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

Jumlah sampah malam tahun baru 2024 ini adalah yang terbanyak sejak DKI Jakarta melewati masa pandemi.

Baca Selengkapnya

RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

20 November 2023

RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

Proyek RDF Rorotan akan dibangun di atas lahan seluas 7,8 hektar.

Baca Selengkapnya

Sekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan

22 Agustus 2023

Sekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan

Pemprov DKI berencana nangun tempat pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse Derived Fuel (RDF) untuk atasi masalah sampah Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sempat Turun Tangan agar Proyek ITF Sunter Berjalan, Kini Disetop Heru Budi

27 Juni 2023

Jokowi Sempat Turun Tangan agar Proyek ITF Sunter Berjalan, Kini Disetop Heru Budi

Pj Gubernur DKI Heru Budi memutuskan menyetop pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Gandeng PLN, Heru Budi Mau Sampah Jakarta Diolah jadi Pembangkit Listrik

8 Juni 2023

Gandeng PLN, Heru Budi Mau Sampah Jakarta Diolah jadi Pembangkit Listrik

Heru Budi Hartono mengatakan kerja sama pengolahan sampah dengan PLN merupakan langkah Pemprov DKI mengurangi pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Tak Cukup Drone, Menanti Sanksi Tegas bagi Pembuang Sampah Sembarangan di Jakarta

12 November 2022

Tak Cukup Drone, Menanti Sanksi Tegas bagi Pembuang Sampah Sembarangan di Jakarta

Pj Gubernur DKI Jakarta meminta penggunaan drone untuk mengawasi warga yang masih buang sampah sembarangan

Baca Selengkapnya

Pengelolaan Sampah ITF Sunter Hasilkan Listrik 35 MW, Kurangi 30 Persen Sampah Jakarta

20 September 2022

Pengelolaan Sampah ITF Sunter Hasilkan Listrik 35 MW, Kurangi 30 Persen Sampah Jakarta

Jakpro menyebutkan proyek Fasilitas Pengelolaan Sampah atau ITF Sunter di Jakarta Utara mampu menghasilkan energi listrik sekitar 35 MW.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Senang Warga Ikut Pekan Sadar Sampah, Ada Dasawisma, PKK, dan Karang Taruna

25 Juni 2022

Anies Baswedan Senang Warga Ikut Pekan Sadar Sampah, Ada Dasawisma, PKK, dan Karang Taruna

Anies Baswedan mengungkap rasa senangnya melihat warga antusias mengikuti Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah 2022 yang berlangsung 20-25 Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, 2.500 Petugas Kebersihan Disiagakan Pemprov DKI Jakarta

27 April 2022

Libur Lebaran, 2.500 Petugas Kebersihan Disiagakan Pemprov DKI Jakarta

Selama libur Lebaran, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang juga akan tetap beroperasi.

Baca Selengkapnya

Wagub: Sampah di DKI Jakarta 7.800 Ton per Hari

13 Maret 2022

Wagub: Sampah di DKI Jakarta 7.800 Ton per Hari

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap pembangunan tempat pengolahan sampah berskala besar (ITF) cepat rampung

Baca Selengkapnya