Kapolsek Koja Tak Tahu Penembakan Rifki

Reporter

Editor

Kamis, 17 Desember 2009 11:53 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Kepolisian Sektor Koja, Komisaris Polisi Agus Suwito mengaku tidak tahu bahwa Rifki masih ditahan di Polsek Koja. "Saya baru tahu tanggal 14 Desember setelah keluarganya datang ke Polsek. Saya juga tidak tahu dia ditembak," kata dia dalam sidang disiplin di Kepolisian Resor Jakarta Utara, Kamis (17/12).

Agus belum menjabat Kapolsek Koja saat penembakan Rifki. Ia baru menjabat pada 13 Oktober. Pada 19 Oktober, Agus menandatangani surat penyerahan barang bukti dan tersangka kepada jaksa. Kemudian, ia pergi naik haji dan baru kembali tanggal 7 Desember.

Mantan Kapolsek Koja, Komisaris Yudi Sulistyanto yang sekarang menjabat Kapolsek Cakung mengatakan tidak dilaporkan mengenai kesulitan biaya untuk operasi mengeluarkan anak peluru yang masih bersarang di kaki Rifki. "Makanya saya tidak memberikan atensi tentang tersangka Rifki kepada Kapolsek yang baru," kata Yudi.

Keduanya dihadirkan sebagai saksi dalam sidang disiplin terhadap Briptu Riswanto Hari, Briptu Suhartono, dan Ipda Agus Widjajanto.

Selain itu, Wakapolsek Koja Ajun Komisaris Samir dan Kepala Sub Unit Pemeriksa Ajun Inspektur Satu Edi Budianto juga dimintai keterangannya sebagai saksi.

SOFIAN

Advertising
Advertising

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

14 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

30 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

36 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya