Harimau Dirawat 20 Tahun, Minta Dikembalikan

Reporter

Editor

Jumat, 5 Februari 2010 17:18 WIB

TEMPO Interaktif, Tangerang -Sepasang harimau jantan dan betina, serta dua anak harimau berusia delapan bulan menetap di pekarangan rumah, seluas 1000 meter. Pemiliknya, Kusbanu Hadi Soemarto telah merawat Raja Hutan itu sejak 1985.

"Mereka adalah Harimau Bengali dari India, bukan Harimau Sumatera," ujar Kusbanu saat ditemui Tempo di Kompleks Mabad, RT05, RW 05, Rempo, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Ayah Unique Pricilia ini mengatakan awalnya ia memelihara sepasang harimau pemberian pihak Taman Safari.

Harimau itu diberi nama Bayu dan Arimbi. Kedua ekor binatang itu tumbuh dan berkembang biak hingga beranak pinak. Salah satu keturunannya adalah, sepasang harimau yang berada di dalam kandang pekarandan rumahnya, yang diberi nama Kanna dan Caesar. Kanna baru saja melahirkan tiga anak harimau delapan bulan lalu.

Keberadaan harimau itulah yang mengusik tim Departemen Kehutanan. Mereka menduga harimau itu jenis Sumatera yang termasuk hewan langka dan dilindungi. Namun dibantah keras Kusbanu." Kalau memang Harimau Sumatera, kenapa baru diributkan sekarang, saya sudah 20 tahun lebih memeliharanya,"kata dia.

Tim Departemen Kehutanan mendatangi kediamannya pada Kamis kemarin (4/2)." Mereka meminta tes DNA untuk Harimau yang saya pelihara, akan saya lakukan, "katanya.

Kusbanu sangat menyayangi binatang buas itu." Dari semua binatang yang pernah saya pelihara, saya paling suka dengan harimau,"katanya yang mengaku pernah memelihara buaya dan ular. Baginya, harimau memiliki karisma tersendiri." Lebih agresif dan tantangannya besar," kilahnya. Untuk hobinya itu, ia harus mengeluarkan kocek yang cukup besar untuk biaya makan dan perawatan si raja hutan itu.

Setiap hari, seekor Harimau dewasa dengan tinggi setengah meter dan panjang 1 meter itu harus memakan 5 hingga 6 ekor ayam. Ditambah susu, daging dan hati sebagai menu anak harimau. Mengenai keamanan, ia menjamin hewan-hewan itu berada di dalam kandang yang didesain khusus dan sesuai standar kebun binatang di Indonesia.

JONIANSYAH

Advertising
Advertising

Berita terkait

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.

Baca Selengkapnya

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.

Baca Selengkapnya

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

7 Juli 2017

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.

Baca Selengkapnya

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

26 Juni 2017

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.

Baca Selengkapnya

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

11 Mei 2017

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.

Baca Selengkapnya