Dituduh Curi Sepeda, Empat Anak Dipukuli Oknum Tentara  

Reporter

Editor

Selasa, 30 Maret 2010 15:10 WIB

TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO Interaktif, Depok - Empat anak warga Kelurahan Kalibaru, Cilodong, Depok dipukuli oleh empat oknum tentara. SM, 10 tahun, YS, 15 tahun, TH, 15 tahun, dan YN, 14 tahun dituduh para oknum tersebut mencuri sepeda.

Kejadian bermula ketika pada Sabtu malam lalu (27/3), TF dan YS ke arena bermain playstation di dekat Perumahan Tibeng, Cilodong. Menjelang pukul 02:00 WIB dini hari, keduanya pulang dengan melewati komplek perumahan Tibeng. Tiba-tiba saja, beberapa oknum tentara mendatangi mereka dan menuduh keduanya mencuri sepeda. Kebetulan di daerah tersebut belum lama ini terjadi kasus pencurian sepeda.

Kepada kedua anak tersebut, oknum tentara menanyai siapa saja teman mereka. Keduanya mengaku bahwa teman mereka yang lain ialah YN dan YS. Tak lama kemudian oknum tentara mendatangi rumah YS di RT06/RW 04, Kelurahan Kalibaru, Cilodong.

Fatmawati, 38 ahun ibu dari YS mengaku bahwa anak keduanya tersebut sedang tidur ketika ada orang yang menjemput ke rumahnya. "Malam-malam itu, ada orang ketok-ketok pintu dan minta izin ke saya untuk bawa YS," kata ibu lima anak ini di Polres Depok, Selasa (30/3).

Menurut Fatmawati, tentara tersebut tak menyebutkan alasan anaknya harus dibawa. Karena curiga Fatamawati membuntuti dan saat itulah, ia melihat anaknya dipukuli. "Saya udah teriak, anak itu anak yatim jangan dipukuli. Tapi tetep saja anak itu dipukuli," kata dia.

Adapun Kapi, 43 tahun, paman dari YS mengatakan bahwa keponakannya dan teman-temannya dipukul dengan menggunakan besi, kayu, dan juga sepatu. Ia mengatakan ada sekitar empat orang yang memukul YS dan teman-temannya. "Ada yang pakai baju loreng, ada juga yang pakaian preman," kata dia.

Menurutnya, keempat anak tersebut awalnya taik mengaku bahwa mereka mencuri sepeda. Tetapi karena tidak tahan dengan siksaan yang diterima, mereka mengaku dan ternyata hal tersebut justru mengakibatkan mereka mendapatkan siksaan lagi.

Berdasarakan pengamatan Tempo, mata YS tampak bengkak. Selain itu, ia mengaku kepalanya sakit karena dipukul. Fatmawati mengatakan luka yang diderita anaknya bukan hanya di mata dan kepala saja. "Jidatnya benjol, kepalanya juga sakit digetok besi," kata dia.

Kapolsek Sukmajaya Ajun Komisaris Polisi Lilik Iryanto mengatakan karena korban di bawah umur, maka kasusnya ditangani ke bagian Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Depok. Ketika ditanyakan tentang kemungkinan pelaku adalah anggota TNI, Lilik mengatakan belum mengetahui.


TIA HAPSARI

Berita terkait

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

9 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

30 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

46 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

55 hari lalu

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya

Baca Selengkapnya

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

57 hari lalu

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

57 hari lalu

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

21 Februari 2024

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.

Baca Selengkapnya

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

20 Februari 2024

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.

Baca Selengkapnya

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

20 Februari 2024

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.

Baca Selengkapnya

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

3 Februari 2024

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.

Baca Selengkapnya